18. Menerima

2.3K 291 6
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Aku sedang memikirkan kekasihku dad," ungkap Jeno sembari menghela nafas nya kasar.

"Memangnya kenapa kekasihmu?" tanya sang daddy.

Jeno memainkan bolpoin nya sebentar, hening beberapa saat, Jeno tidak tahu harus menjawab apa dari pertanyaan daddy nya itu, apa iya dia harus jujur? jujur lebih baik Jen.

"Entahlah dad, aku pun tidak tahu. Ini hanya pikiranku saja yang sedang negatif mungkin, akhir-akhir ini mommy mendesak ku untuk segera menikah dad," ungkap Jeno sejujur-jujurnya.

Jaehyun terkekeh pelan atas itu, memang biasalah sikap Taeyong seperti itu, sudah tidak heran lagi, itu pun karena Haechan belum juga memberikan ia cucu sampai saat ini, belum saatnya Taeyong..

"Mommy memang seperti itu Jeno, kau tenang saja. Mommy tidak akan menikahkan mu dengan temannya itu, sekarang rayu saja kekasihmu agar mau menikah dengan mu secepatnya, mungkin mommy hanya ingin cepat cepat memiliki cucu," tutur Jaehyun sembari menepuk pundak Jeno dan tersenyum.

"Hah~ iya dad, hanya tinggal menunggu keputusan dari kekasihku saja. Jika dia setuju aku akan segera mengenalkannya pada daddy, dan secepatnya akan menikah. Aku juga sudah tidak sabar menikah dengannya," ungkap Jeno.

"Semangat anak daddy!" Jeno terkekeh pelan atas perlakuan daddy nya itu.

"Terimakasih dad."

"Yasudah, kalau begitu daddy kembali ke ruangan dulu ya?" Jeno menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan perkataan sang daddy, setelah Jaehyun keluar dari ruangan Jeno, Jeno kembali memikirkan hal yang tadi, siapa yang memanggil Jaemin?

"Argh, sudahlah Jeno. Jaemin tidak mungkin seperti itu!" frustasi nya sembari mengacak acak rambutnya, dia pun berusaha konsentrasi dengan pekerjaaan nya walau sulit.

...

Malam ini Jaemin terbangun dari tidurnya, dia ternyata tidak sengaja tertidur di ruangan Doyoung, tadinya Jaemin tertidur di ruang ICU adiknya itu, tapi Doyoung segera memindahkan Jaemin, alhasil Jaemin terbangun saat malam ini, kebetulan Doyoung juga bertugas pada malam hari ini.

"Sudah bangun?" tanya Doyoung yang fokus pada buku catatan pasien.

"Iya Hyung, terimakasih sudah memindahkan ku," Doyoung menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"Sepertinya besok aku akan segera bicara pada Jeno untuk menerima lamarannya, ini adalah keinginan terakhir Jeimin yang harus aku turuti," monolog Jaemin berbicara sendiri, tapi Doyoung merasa bahwa Jaemin berbicara padanya.

"Jika itu membuat adikmu senang, lakukanlah Jaemin, itupun jika kau tidak keberatan," jawab Doyoung sembari merapikan meja nya yang sedikit brantakan.

"Aku sangat tidak keberatan sekali Hyung, bahkan aku ingin sekali mewujudkan semua keinginannya lebih banyak lagi.. tapi, seperti nya tidak bisa, hanya ini yang bisa ku lakukan untuknya Hyung.." lirih Jaemin di akhir kalimatnya.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang