[ COMPLETED ]
❝terimakasih atas pengorbananmu Hyung, aku mencintai kalian berdua.❞ Na Jeimin.
[LEE JENO X NA JAEMIN]
⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK!
⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN!
⚠tidak di sarankan untuk homophobic
⚠angst, sad romance
⚠...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Hyung," panggil Jeimin.
"Mhm? Ada apa? Minggu ini kau akan melakukan kemoterapi lagi, jadi bersiaplah," ucap Jeimin sembari merapikan pakaian milik Jeimin.
"Hyung bolehkah aku berhenti melakukan pengobatan kemoterapi itu?" pertanyaan dari Jeimin sukses membuat Jaemin menoleh ke arahnya, lalu Jaemin segera adiknya itu. Jaemin pun duduk di sebelah Jeimjn.
"Aku mohon hyung.. Rasanya sangat sakit, sudah ya?"
"Aku tahu rasanya pasti sangat sakit, tapi ini demi kebaikanmu juga.. hyung tidak mau jika kau-"
"Hyung.."
"Sekali lagi ya? Hyung mohon.." mohon Jaemin.
Jeimin menghela nafasnya kasar lalu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, Jaemin ikut tersenyum setelahnya pun dia memeluk adiknya itu.
"Bertahanlah hyung mohon.."
"Aku lelah hyung.."
Jeimin merasakan pusing di kepalanya, beberapa saat kemudian Jaemin melepaskan pelukannya melihat adiknya itu sudah pingsan. Karena sudah biasa, Jaemin tidak panik, panik si ada tapi tidak terlalu panik.
"Jeimin sayang," lirih Jaemin sembari menghapus darah di hidung adiknya itu.
Jaemin langsung membawa adiknya itu ke mobil dan membawanya ke rumah sakit segera.
"Jaem," panggil Doyoung saat masuk ke dalam ruang rawat Jeimin, Jaemin pun segera menoleh ke arahnya.
"Kenapa hyung? bagaimana hasil pemeriksaan nya?" tanya Jaemin dengan jantung yang sedikit berdetak lebih cepat.
"Dari hasil pemeriksaan nya.. tidak ada harapan lagi Jaem.. maafkan hyung," ungkap Doyoung.
Jaemin menunduk dan menahan tangis nya, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menangis dia harus kuat demi adiknya sendiri, tidak ada lagi yang akan menguatkannya.
"Hyung sudah berusaha semaksimal mungkin Jaem, minggu kita akan melakukan kemoterapi lagi, dan hyung akan berusaha semaksimal mungkin untuk Jeimin," jelasnya sembari menepuk pundak Jaemin.
Jaemin tersenyum tipis lalu memegang tangan Doyoung yang berada di pundaknya itu, "terima kasih hyung.." lirih Jaemin.
"Kau sudah makan?" tanya Doyoung dan dibalas gelengan kepala oleh Jaemin.
"Makanlah dulu, pergi ke kantin rumah sakit. Biarkan adikmu istirahat dulu sebelum makan malam nanti," Jaemin menganggukkan kepalanya lalu dia pun segera pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan, dia juga sangat lapar.
Ya, saat ini Jaemin sedang memakan makanannya di kantin rumah sakit, sendirian. Dia juga makan sembari melamun memikirkan adiknya, Jaemin sungguh tidak ingin kehilangan sang adik, tapi bagaimana caranya. Sekarang kanker nya sudah menyebar ke seluruh tubuh nya, bahkan hanya 30% kemungkinan Jeimin akan sembuh.