"Pantai Haeundae?"
Sorak Chaeyoung senang dengan mata yang berbinar-binar sambil menatap Joy yang berdiri di sebelahnya. Joy juga senang seperti Chaeyoung. Mereka sedang melihat pengumuman yang tertempel di mading yang mulai di penuhi oleh murid lain.
"Ayuk, Chaeng. Kita pergi dari sini dulu udah mulai ramai." Ucap Joy yang merasa risih dan tak nyaman lalu menarik tangan Chaeyoung keluar dari kerumuan orang.
"Joy, kita bakal ke pantai Haeundae? Seru banget, aku jadi tidak sabar! Aku pernah membaca di internet katanya selain pemandangannya yang bagus makanan di restoran sana juga sangat lezat, aku harus pergi!" Ucapnya sambil tersenyum lebar membayangkan suasana pantai nanti.
"Chaeng, apa kau lihat kapan kita akan berangkat?"
"Tanggal 18 nanti, tepatnya di sabtu depan. Aku juga sempat baca kalau ini diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun sekolah dan semua angkatan juga ikut tak terkecuali." Jelas Chaeyoung.
"Ah tanggal 18 ya?" Joy mendadak lesu.
"Kenapa, Joy?"
"Tidak apa-apa." Joy menggeleng cepat. Chaeyoung pun mengangguk paham, mungkin Joy sedang tak ingin bercerita.
"Pulang sekolah nanti aku akan izin ke eomma dan appa semoga mereka mengizinkan ku. Kau harus mendoakanku agar aku dibolehkan pergi, karena aku sangat ingin!"
"Iya, Chaeng." Joy hanya tersenyum melihat antusiasnya Chaeyoung.
"Rose, Joy!"
Mereka membalikkan tubuhnya ketika mendengar nama mereka dipanggil. Setelah menoleh, Sehun menghampiri keduanya dengan senyum manis dan dua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya. Potongan dan bentuk rambut Sehun yang rapi membuat semua orang terkagum padanya. Pria seperti Sehun memang dikenal banyak orang, ia populer. Siswa teladan juga kesayangan guru serta anggota tim basket membuatnya terlihat sempurna di mata kaum hawa. Namun sayangnya, Sehun belum pernah mengencani apalagi mendekati seorang wanita.
"Kalian ingin kemana?" Tanyanya.
"Kembali ke kelas, emangnya ada apa?" Ucap Joy sambil memanatap Sehun curiga.
"Kau tak ingin nonton oppa-mu ini bermain basket?"
"Tidak, tidak yang perlu ditonton! Oppa itu cupu."
"Rose? Kau mau kan nonton aku main?" Sehun beralih ke Chaeyoung.
Chaeyoung terkekeh pelan lalu menatap Joy, "Aku ikut Joy aja deh, oppa."
"Ya bagus Chaeng. Sebentar lagi kita akan mulai belajar, ayo kita kembali ke kelas. Biarkan saja oppa disini." Joy menarik lengan Chaeyung untuk pergi.
"Oppa tak belajar kah?" Tanya Chaeyoung, ia menahan tangan Joy sebentar.
"Tidak, Rose. Kami sedang persiapan lomba untuk turnamen lusa nanti." Kata Sehun.
"Oh ya? Kalau begitu semangat ya oppa!"Ucap Chaeyoung sambil mengepalkan tangannya ke depan wajahnya dan tersenyum. Sehun pun ikut tersenyum saat Chaeyoung memberikan semangat untuknya.
"Sudah, ayo Chaeng kita pergi!"
Joy segera menarik tangan Chaeyoung pergi. Chaeyoung menundukkan kepalanya pamit kepada Sehun karena Joy buru-buru menariknya dan ia sedikit tak enak dengan Sehun. Sehun menatap punggung Joy dan Rose hingga mereka tak terlihat lagi saat di belokkan. Senyumnya semakin lebar dan tiba-tiba ia merasa jantungnya berdegup dengan tidak normal.
Sehun menyadari setiap berada di dekat Chaeyoung, jantungnya bermasalah karena berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia juga bingung akan hal itu, tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
THANKYOU, LALISA (CHAELISA)
ФанфикPark Chaeyoung atau biasa dipanggil Chaeng akhirnya bisa duduk di bangku sekolah setelah bersusah payah membujuk kedua orangtuanya. Penyakit jantung yang ia alami membuat ia harus tetap berada di dalam rumah dan tidak boleh melakukan banyak hal. Me...