CHAPTER 36

577 74 1
                                    

"Meski aku tidak suka tatapanmu yang dingin, tapi aku jauh lebih tidak suka tatapan sendu dan penuh airmata seperti saat ini."

.

.

.


Chaeyoung mengusap rambut Lisa lembut lalu membersihkan airmata yang baru saja menetes dari mata cokelat itu. Ia sangat tidak rela iris cokelat yang indah itu mengeluarkan airmata, begitu menyakitkan dan menyesakkan untuknya.

"Apa kau baik-baik saja, Li? A... aku sedikit mengkhawatirkanmu." ucapnya gugup.

"Kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku, Chaeng."

"Rose?? Kau sedang di dalam?" suara Sehun menyadarkan Chaeyoung karena ia bilang pada pria itu untuk menemuinya di ruang musik karena ada sesuatu yang harus ia ambil. Setelah ini mereka akan pergi ke kantin bersama.

"Maaf, Lisa.Tapi aku harus pergi, Sehun oppa sedang menungguku. Permisi." Chaeyoung berdiri dan segera pergi.

Lisa pun ikut berdiri dan menahan tangannya. "Kau berpacaran dengannya?" tanyanya tajam dan dingin.

Chaeyoung melepaskan tangannya dari Lisa dengan cepat lalu membalas tatapan Lisa yang menyeramkan. Lisa kembali menunjukkan sifat yang menyebalkan, Chaeyoung tak suka itu.

"Untuk apa kau bertanya? Kau ingin memukulinya lagi? Jika iya, aku akan melindunginya dari pukulanmu. Sehun oppa tidak boleh terluka karena kau lagi."

Lisa mengangguk mengerti dan tersenyum tipis. "Ini alasanmu menyuruhku jangan pernah muncul di hidupmu lagi, Chaeng? Baiklah kalau begitu. Semoga bahagia dan kau tidak perlu takut aku menghajar pacarmu lagi, urusan kau tak lagi menjadi urusan ku."

"Buk—"

"Bukankah seperti itu yang kau ingin 'kan? Menyuruhku menjauh agar kau dapat bersama dengan Sehun? Bodohnya aku tidak menyadari bahwa selama ini aku hanya menjadi penghalang di antara kalian berdua."

"Keluar dari sini. Pacarmu sudah menunggu di sana." usir Lisa kembali duduk dan menyandarkan kepalanya ke dinding.

Chaeyoung menghentakkan kakinya kesal dan pergi dari hadapan Lisa. Lisa sangat menyebalkan menurutnya. Dia bahkan tidak memberikan kesempatan untuk dirinya bicara. Chaeyoung sudah berbaik hati kepadanya tapi ia malah bersikap seperti itu. Lisa masih sama, selalu sensitif jika berkaitan dengan Sehun. Chaeyoung sangat tidak mengerti dengan mereka.



***

"Coach sedang mencarimu, dia bertanya padaku kenapa kau tidak latihan hari ini." Hanbin menarik kursi di sebelah Lisa dan meletakkan dua gelas yang berisi alkohol di atas meja.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah club yang biasanya mereka kunjungi. Lisa yang mengajak mereka kemari karena malam ini ia ingin meminuman alkohol itu untuk menyegarkan pikirannya yang tengah kalut.

"Turnamen sudah dekat, kau belum beritahu mereka tentang kondisi bahumu?" Tanya Mina hati-hati, sedangkan Lisa ia kembali meneguk minuman beralkohol itu.

"Itu urusanku, biar aku yang bicara pada mereka."

Mereka tidak terkejut karena sejak awal mereka telah mengetahui bagaimana kondisi bahu Lisa sejak kecelakaan. Mereka menatap Lisa perihatin. Gadis itu terpukul sekali mengingat Lisa sangat menyukai basket dan selalu berhasil membawa piala besar dari turnamen-turnamen sebelumnya.

THANKYOU, LALISA (CHAELISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang