Sebenarnya mau sih upnya setiap hari, tapi saya punya target vote untuk cerita ini, jadi nunggu tembus 40 vote baru bisa lanjut. So, kalau mau cepat lanjut jangan lupa votenya Kakak🤗
Aku tidak henti-hentinya tersenyum mengagumi penampilanku malam ini namun, bukan itu alasanku tersenyum dan merasa bahagia, aku tersenyum karena sebentar lagi aku akan ke rumah Mas Aksa. Pak Nirwan pemilik perusahaan tempatku bekerja alias Ayah Mas Aksa hari ini ulang tahun, aku diundang untuk hadir di acara itu. Senangnya, nanti akan bertemu Mas Aksa.
"Nak, sudah siap?" tanya Mama dari luar kamarku. Aku pergi tidak sendirian melainkan bersama Mama, karena Mama kenal dengan Pak Nirwan.
"Iya, Ma!" Aku mengambil tasku, lalu melangkah keluar dari kamar.
"Cantik banget anak Mama." Mama menatap penampilanku.
"Mama baru sadar kalau anak Mama ini cantik?"
"Iya, siapa dulu dong Mamanya. Ayo, Nak."
"Ayo!" Kami berdua menuruni tangga.
"Kami pergi dulu."
"Hati-hati nyetirnya, Dek," ucap Kak Nesya.
"Iya, Kak. Aira gak mau ikut, Ma?"
"Dia malas, tadi lagi asik nonton kartun sama Mbak Yuni."
Aku masuk ke dalam mobil. Aku sudah tidak sabar lagi bertemu Mas Aksa!
"Mama perhatikan semangat banget, wajah kamu berseri-seri." Mama menyipitkan mata menatapku.
"Iya. Anak Mama ini lagi falling in love," jawabku menyalakan mobil, lalu menginjak pedal gas meninggalkan garasi.
"Hah? Sama siapa, Nak? Akhirnya, anak Mama jatuh cinta lagi. Gak sedih lagi, 'kan?"
"Akhirnya, aku berhasil melupakannya, Ma, aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku berhasil mengembalikan diriku yang dulu, akhirnya aku bisa melewati rasa sakit itu."
Mama tersenyum lebar. "Mama senang mendengarnya, anak Mama sudah berhasil melewati itu semua."
"Salah gak sih Ma, mengharapkan seseorang itu menjadi jodoh kita? Masalah jodoh kan rahasia Tuhan, tapi kalau kita mengharapkan dia, bisa gak sih?"
"Berharap boleh, Nak asal ... asal jangan terlalu berlebih-lebihan. Mudah saja bagi Allah mengabulkannya, jika kamu terus meminta agar dia menjadi jodoh kamu, tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa, Nak. Namun, jika akhirnya dia tidak ditakdirkan untuk kamu, itu artinya memang bukan dia jodoh kamu. Allah tahu porsinya, Allah yang bisa menentukan baik buruknya seseorang dan Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita, meski kadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Pesan Mama satu, jangan terlalu berharap lebih! Sebab apa? Akar kekecewaan itu yaitu, berasal dari harapan yang terlalu tinggi." Aku tersenyum mendengar ucapan Mama, Mama salah satu tempat ternyaman untuk mencurahkan isi hatiku, tapi kadang aku bisa saja tertutup dengan Mama, tidak menceritakannya dan hanya memendamnya saja. Mama tidak hanya sekedar orang tua bagiku namun, beliau juga seperti seorang teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
RomanceRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...