Sebelum membaca jangan lupa tekan tombol bintang terlebih dahulu ✌️🤗
Menyibukkan diri adalah cara terbaik untuk mengalihkan rasa sakit yang ada, meski hanya sementara setidaknya hati tidak melulu berkutat dengan kesedihan. Perlahan, hatiku mulai merasa membaik namun, tidak sepenuhnya sembuh dari rasa sedih. Terkadang, masa-masa bersamanya kerap kali melintas di ingatanku, semakin aku berusaha untuk melupakannya, semakin aku mengingatnya. Melupakan seseorang yang pernah kita sayangi memang tidaklah mudah.
"Kak El mau kemana?" tanya Aira sambil membawa Barbie.
"Mau ketemu teman-teman."
"Ai ikut? Aira bosan di rumah mulu, Mama sibuk kerja, gak ada yang ngajak jalan."
"Ya udah, kamu boleh ikut."
"Hore! barbie boleh ikut?" tanya Aira.
Aku menatap barbie yang ada ditangannya. "Ajak aja dia," jawabku sambil terkekeh, si barbie sudah seperti manusia.
"Ayo, Kak!"
Kami berdua keluar dari rumah, lalu memasuki mobilku. Tidak ada kegiatan lain yang aku lakukan selain di rumah saja dan kalau bosan aku jalan-jalan keluar. Saat ini aku seorang pengangguran tidak ada kesibukan selain jalan-jalan, ngumpul dengan teman-teman dan belanja, karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan.
"Ines senang gak ikut Aira jalan-jalan?" tanya Aira pada boneka Barbie. Aku yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.
Aku juga pernah seperti Aira, berbicara sendiri dengan mainan seolah mainan itu bisa berbicara. Berimajinasi dengan dunia sendiri namun, dunia masa kecilku lebih menyenangkan daripada Aira, dulu waktu aku kecil seumuran Aira gak main handphone mainnya di luar.
Umur lima tahun aku sudah diberikan kebebasan untuk bermain di luar dan bermain bersama-sama teman-teman diluar, tidak melulu harus di rumah. Ada banyak sekali permainan yang dulu pernah aku lakukan, termasuk salah satunya main petak umpet, main masak-masak, main lompat tali, bahkan bermain di sungai pun aku pernah. Tidak ada larangan untukku melakukan apapun yang aku mau. Mandi di sungai lalu terjun dari atas pohon yang tidak terlalu tinggi itu sangat-sangat menyenangkan. Syukurnya aku memang sudah punya bakat berenang sejak kecil. Sekitar umur enam tahun aku sudah bisa berenang, tidak ada yang mengajariku cara berenang. Sejak kecil kami diberikan kebebasan dari orang tua, bukan berarti aku memanfaatkan kebebasan ini dengan melakukan hal yang diluar batas.Aku senang, Mama dan Ayah tidak melarang ku bermain di luar, mereka tidak mengurungku di rumah, karena yang aku tahu kebanyakan orang tua membatasi anaknya untuk bermain di luar, ada yang mengharuskan untuk bermain di rumah saja dan bermain sendiri. Dan bedanya anak jaman sekarang terletak pada apa yang dia mainkan, handphone, itulah benda yang menemani anak-anak tiap harinya, berdiam diri di rumah dengan menonton dan bermain game di handphone membuat si anak terbiasa menyendiri dan jarang bermain diluar. Intinya, masa kecilku sangat-sangat menyenangkan. Sungguh aku merindukan masa dimana aku tidak memikirkan tentang cinta, seperti sekarang dan masih banyak lagi yang harus aku pikirkan yang kadang membuatku pusing sendiri dengan kehidupanku ini, apalagi hidupku ini tanpa tujuan yang jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
RomansaRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...