Hari ini adalah hari bahagia kak Nesya dan kami sekeluarga pastinya. Kak Nesya sudah sah menjadi istri dari mas Rafa. Acara dilaksanakan di hotel milik mas Rafa sendiri. Akad nikah berbarengan dengan acara resepsi.
Para tamu mulai memenuhi ballroom hotel. Ada banyak sekali tamu undangan yang datang, karena mas Rafa termasuk salah satu pebisnis yang sukses dan banyak dikenali oleh berbagai kalangan.
"Kak Fio beneran gak mau nikah?" tanyaku menatap Kak Fio yang duduk samping ku.
"Ya, ngapain nikah? Sendirian gini aja kakak bahagia kok."
"Ais ... selalu saja jawabannya gitu."
"Kamu juga, selalu saja nanya gitu. Intinya tidak ada pernikahan dalam hidup kakak! Menikah atau tetap sendiri pilihan kakak, masing-masing juga ada kebahagiaan versi masing-masing."
"Terus gak mau punya anak?"
"Anak kamu sama anak Nesya nanti kakak anggap anak, itu sudah cukup," jawabnya santai. Aku menggelengkan kepalaku, kak Fio benar-benar tidak ingin menikah.
Kejadian masa lalu membuat kak Fio trauma sampai sekarang. Itu sebabnya kak Fio menutup hatinya dan tidak ingin dekat dengan laki-laki.
"Mas, kita menghampiri mereka yuk. Kak, kami duluan ya."
"Iya."
Aku dan mas Elang menuju pelaminan, ingin mengucapkan selamat pada pengantin baru.
"Kak Nesya, Mas Rafa, selamat ya! Ugh ... aku bahagia banget melihat Kak Nes menikah." Aku langsung memeluk kak Nesya.
"Kakak juga bahagia banget! akhirnya kakak nikah rasanya masih gak percaya."
"Semoga pernikahan Kakak langgeng sampai maut memisahkan! semoga bahagia dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah!"
"Aamiin ... Aamiin ... makasih doanya ya, Dek."
Aku melepas pelukanku dari kak Nesya, lalu beralih menatap Mas Rafa. "Selamat ya, Mas! siapa sangka kan? kalian dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Jaga Kak Nesya ya, Mas."
"Iya, El. Mas juga gak nyangka banget bisa bersama kakak kamu. Seperti mimpi lah bagi mas, semuanya mengalir begitu saja. Kakak kamu yang susah didekati Allah luluhkan hatinya bisa mengenal mas hingga akhirnya mau menerima mas. Yang awalnya mas pengen dekat sama kamu, eh ... malah dekat sama kakak kamu. Jodoh memang rahasiaNya, gak ada yang tahu. Awal mula bertemu dengan jodoh pun tidak ada yang tau dan masing-masing mempunyai cerita yang unik."
"Benar kata Mas. Ah, kami tidak bisa lama-lama di sini, si kembar di rumah. Sebelum pulang kita berfoto dulu." Aku langsung berdiri di samping Kak Nesya, mas Elang di samping mas Rafa.
Setelah berfoto bersama pengantin, aku mengajak mama, kak Fio dan Aira berfoto karena kami belum berfoto keluarga.
Selesai berfoto bersama keluarga, kami pun memutuskan untuk pulang. Aku tidak bisa terlalu lama di sini, karena si kembar di rumah bersama mbak Rika dan mbak En yang menjaga mereka. Yang terpenting aku bisa hadir dan melihat secara langsung kak Nesya menikah.
Malam nanti kami harus ke acara nikahan lagi, acara pernikahan Helen. Ya, akhirnya sahabatku yang satu itu akan melepas masa lajangnya. Sebulan yang lalu Helen dilamar oleh Bang Kenzie, seniorku di kampus sekaligus mantanku. Aku senang sahabatku akan menikah di sisi lain, aku merasa sedih Helen akan menikah, tapi Emma melepas statusnya menjadi istri, alias Emma dan Riza memutuskan untuk bercerai. Aku perihatin dengan sahabatku yang satu itu namun, bagaimanapun juga, perpisahan mungkin jalan terbaik. Aku tidak akan rela sahabatku tersakiti jika bertahan, aku orang yang paling mendukung mereka bercerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
RomanceRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...