Anniversary

1.5K 181 12
                                    

Yee... akhirnya bisa up🤗🤗
.
.
.
.

Waktu bergulir terasa begitu cepat, tanpa terasa hari ini satu tahun usia pernikahan kami. Pernikahan yang awalnya terasa hambar karena tidak ada cinta, kini sudah berubah karena kami sudah saling mencintai, saling menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Satu tahun usia pernikahan, masih dibilang baru. Tapi ada banyak hal yang sudah terjadi dan aku lalui. Sekarang, aku mengerti rasanya menjalani kehidupan berumahtangga dan yang pasti tidak semulus dugaanku dulu, ada banyak kerikil-kerikil yang sudah kami lalui bersama.

Aku bersyukur, bagaimana pun keadaannya, sejauh ini kami bisa melewati semuanya dengan baik. Meskipun sempat nyaris aku ingin menyerah, tapi Allah masih memberikan kami kesempatan untuk memperbaiki hubungan rumah tangga kami dan kesempatan untuk terus bersama.

Masih sering merasa tidak menyangka, takdir mempersatukan kami dalam ikatan pernikahan. Sebelumnya tidak saling mengenal, tiba-tiba suatu hari dia dan aku menjadi sepasang suami istri, hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Benar kata orang, Allah mempunyai banyak kejutan yang tidak disangka. Aku kira aku tidak akan merasakan kebahagiaan, setelah apa yang terjadi padaku. Kisah cintaku sering kali berakhir menyakitkan dan terakhir aku ditinggalkan pergi untuk selama-lamanya, hingga Allah menakdirkan aku dan Mas Elang bersama. Lagi dan lagi aku merasa sedih sebab, suamiku bukan orang yang aku cintai dan dia pun tidak mencintaiku. Namun siapa sangka, seiring berjalannya waktu, perlahan dia mulai mencintaiku dan mulai menerimaku sebagai istrinya, begitu juga denganku. Sehingga hari-hari yang kami lalui seketika berubah menjadi lebih indah dan berwarna.

"El." Suara itu mengembalikan kesadaran ku.

"Kenapa, Mas?"

"Lanjutin makannya, kok ngelamun."

Aku tersenyum, lalu kembali menyantap makanan yang ada di depanku.

Saat ini, keluargaku dan keluarga Mas Elang sedang makan malam bersama di restoran. Sekalian merayakan anniversary pernikahan kami. Cuma makan biasa, tapi dihadiri oleh keluarga kami.

"Aira mau es krim!"

"Tunggu sebentar ya, Sayang, esnya lagi disiapin," ucap Farah. Adikku itu sudah sangat akrab dengan Farah dan Bang Yuda, kadang mereka berdua menjemput Aira untuk menginap di rumah mereka. Mereka berdua sangat mengharapkan hadirnya buah hati namun, belum rezeki.

"Ini es krimnya," ucap pelayan meletakkan es krim di depan Aira.

"Uwah, es krimnya banyak banget!" Aira sumringah melihat es krim yang menumpuk seperti gunung.

"Tuh, makan puas-puas esnya," ucap Kak Fio.

"Kak Nesya mau ah..." Saat Kak Nesya ingin menyendok es, Aira langsung menahan tangannya.

"Et ... gak boleh. Kalau mau Kakak pesan sendiri!"

"Loh, kok pelit sih? ntar gak kakak ajak ke mini market lagi loh."

"Kak Nes boleh minta, tapi jangan banyak ya?" ucap Aira.

"Nah gitu. Diancam baru mau ngasih." Aku  terkekeh melihatnya.

"Eee..." Terdengar suara sendawa yang keluar dari mulut Kak Fio.

"Ih, keras banget suaranya," tegurku.

"Hehe ... itu artinya kakak sudah kenyang banget."

"Gimana gak kenyang, makannya banyak banget. Ada berapa piring makanan yang Kakak pesan?"

"Cuma enam jenis makanan kok. Tambah tiga desert." Aku melotot mendengarnya.

"Mentang-mentang ditraktir, malah ngelunjak makannya."

My Love Journey (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang