Alunan musik memecahkan keheningan malam. Para tamu undangan semakin banyak berdatangan. Saat ini, aku sedang berada di hotel, tepatnya di ruangan tempat acara resepsi pernikahan Bang Yuda digelar. Sudah dua jam lebih aku berada di sini, berkumpul bersama keluarga besar Mas Elang dan ngobrol-ngobrol bersama mereka untuk saling mengenal. Keluargaku sudah pulang, mereka juga tadi datang, tapi setelah makan dan ngobrol sebentar mereka langsung pulang.
Aku mengedarkan pandanganku, mencari sahabatku yang dari tadi aku tunggu. Mereka juga diundang, karena mereka kenal Bang Yuda.
Ku lihat Helen melambaikan tangannya, mereka duduk tidak jauh dariku.
"Mas, aku mau ketemu teman dulu ya. Mau ikut?"
"Gak."
"Oke deh." Aku meninggalkan meja tempat keluarga Mas Elang berkumpul.
"Tuan rumah, sibuk banget kek nya," ucap Helen.
"Ahaha, gak lah, cuma duduk santai aja. Sudah lama? Dari tadi aku nunggu."
"Kami sudah lama, Helen sudah ngechat kamu," ucap Nissa.
"Aku gak pegang handphone."
"Pantesan."
Di meja ini, hanya ada Helen, Nisa, Mas Adam, Bunga dan Mas Satria. Emma? Sahabatku yang satu itu sepertinya masih enggan munculkan dirinya di depan kami, meski hubungan kami sedikit membaik. Minggu depan dia yang akan menikah.
"Eh, itu Bang Jay kan? Ya ampun, ganteng banget!" ucap Helen heboh melihat senior kami dulu.
"Sikat, Hel," ucap Bunga.
"Mau sih, tapi gue gak yakin dianya mau haha..."
"Masih nyari, Hel?" tanyaku.
"Iya nih, El. Bosan gue jomblo, apalagi sebentar lagi Emma nikah, tinggal gue yang masih jomblo."
"Gapapa, lebih baik sendiri dulu," ucap Nissa.
"Ada yang mau nitip kue? Aku mau ngambil kue nih."
"Gue El, yang ini, ini enak banget!" ucap Bunga.
"Sebentar ya." Aku bangkit dari dudukku menuju meja yang terdapat berbagai macam dessert.
"Hey, El."
"Eh, Bang Ken. Sudah makan?"
"Sudah kok."
"Tuh, Bang Yuda sudah nikah, Abang kapan?" tanyaku.
"Kalau sudah waktunya hehe..."
"Abang masih jomblo?"
"Iya nih, mau kembali?"
"Haha ... gak lah Bang, tuh Helen juga jomblo. Mau gak, Bang?"
Bang Kenzie langsung menatap ke arah Helen, aku juga ikut menatapnya.
"Dia baik kok, cuma sedikit bar-bar."
"Cantik," ucap Bang Ken sambil tersenyum, aku ikut tersenyum mendengarnya.
"Dah, langsung pedekate aja, Bang. Baru saja dia bilang bosan jomblo."
"Boleh deh, saling mengenal dulu ya?"
"Nah, pas kalau gitu."
"Ehem."
Aku terkejut mendengar suara itu. Ternyata Mas Elang ada di sampingku, entah sejak kapan dia ada di sini.
"Eh, Mas. Mau kue juga?"
"Iya." Sekilas Mas Elang melirik Bang Ken.
"Oh iya, Bang Ken, ini Mas Elang, Mas Elang ini Bang Ken, teman Bang Yuda," ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
RomanceRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...