Hari-hari berlalu, tahun berganti tahun telah ku lewati. Banyak hal yang telah ku lalui, hari-hariku terasa lebih bahagia dengan hadirnya anak-anak. Sekarang aku dan mas Elang sudah mempunyai anak lima. Ya, entah sudah berapa lama usia pernikahan kami.
Kehamilanku yang kedua, kami memiliki anak kembar lagi dan mereka laki-laki lagi. Setelah umur anakku yang kedua dan ketiga tiga tahun, aku kembali hamil. Hal yang membuatku bahagia, akhirnya kami diberikan seorang anak perempuan yang kami bernama Keyra Arsyila. Sedangkan si kembar anak kami kedua, ketiga bernama Bima dan Bisma. Hadirnya kelima anakku, sudah sangat cukup bagi kami. Sungguh aku sangat mensyukuri itu.
"Gak nyangka sekarang kita sudah punya anak lima ya, Mas? Gak nyangka sudah sejauh ini hubungan kita, semoga kamu gak bosen sama aku kalo nanti udah gak cantik lagi," ucapku. Saat ini kami di kamar, bersandar di headboard sambil berpelukan.
"Gimanapun bentuk fisik kamu aku bakalan tetap cinta sama kamu, karena kamu adalah kamu, ibu dari anak-anakku. Rasa cintaku ini semakin hari semakin bertambah." Aku yang mendengar ucapan tulus dari mas Elang tersenyum lalu mencium kilas bibirnya.
"OH BUNDA ... DIMANA KINI KAU BELADA." Sontak aku dan Mas Elang tertawa mendengar teriakkan yang berasal dari luar.
"Ya ampun, anak kamu tuh. Suka banget teriak-teriak."
"Anak kamu juga. Dia ngikutin kamu."
"Aku gak pernah teriak-teriak gitu ya," ucapku lalu melepaskan pelukanku dari mas Elang.
Aku mengambil bathrobe yang tergeletak di lantai. Setelah memakainya aku melangkah keluar kamar.
"Uy, kenapa teriak-teriak? ini masih pagi," ucapku berdiri dari atas tangga.
Anak bungsuku itu langsung menghampiriku, dengan susah payah ia menaiki tangga.
"Bunda dali mana? Key cali gak ketemu," ucapnya yang masih belum bisa menyebut huruf 'R'
"Bunda di kamar sayang. Kenapa nyariin bunda, hem?" Aku mengangkat tubuhnya yang mulai berat. Aku membawanya masuk ke kamar.
"Bunda, kenapa lehel Bunda banyak melah?" Aku terkejut mendengar pertanyaannya.
"Key, bunda gapapa sayang, semalam bunda di gigit nyamuk, nyamuknya besar banget! jadi badan bunda merah begini," jawabku sambil melirik mas Elang yang senyum-senyum sendiri.
"Nanti kalau Key liat nyamuknya, Key pukul! belani-belaninya dia gigit Bunda Key."
"Utututu ... makasih sayangnya bunda. Ayo kita mandi, nanti mau keluar."
"Kemana?"
"Ketemu teman kamu."
"Monyet?" Tanya Keyra. Aku langsung menggelengkan kepalaku
Sejak kapan putriku berteman dengan monyet?
"Bukan sayang."
"Ketemu Mbak Kun?"
"Heh! jangan nyebut nama dia."
"Mbak Kun teman Key," jawabnya. Kalau itu aku memang tahu, Key mempunyai kelebihan melihat makhluk halus. Awalnya aku kaget saat dia bercerita melihat wanita berbaju putih yang ada di rumah ini. Mata batin Key terbuka, sedangkan aku hanya bisa merasakan kehadiran mereka. Tapi, syukurnya Key tidak takut sama sekali dengan mereka, nanti kami berniat untuk menutup mata batinnya saja, takut berbahaya.
Aku dan Key masuk ke dalam kamar mandi. Sampai di kamar mandi, aku dan Key masuk ke dalam bathtub.
"Key mau dedek bayi?" tanyaku.
"Huwa ... Key gak mau punya dedek! nanti Key tidak disayang Bunda sama Ayah," ucapnya membuatku terkekeh.
"Biar Key ada teman."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
RomanceRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...