Mulai Bekerja

1.4K 182 15
                                    

Ini hari pertama aku kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hari pertama aku kerja. Tidak masalah bekerja sebagai staf administrasi, yang penting aku tidak nganggur lagi, tidak minta uang orang tua lagi dan punya penghasilan sendiri. Meskipun jika aku berkerja di kantor Mama akan mendapatkan jabatan tinggi, aku memilih untuk tidak ikut mengurus perusahaan, cukup kedua Kakakku dan Mama saja, aku ingin punya suasana baru, orang-orang baru dan tempat yang berbeda.

"Bismillah!" Aku melangkah memasuki kantor itu.

Karyawan-karyawan sudah mulai berdatangan, mereka terlihat ramah, buktinya saat menatapku mereka tersenyum sambil mengangguk. Aku harap aku berjodoh lama dengan pekerjaan ini.

"El?"

"Bang Yuda."

"Ayo masuk lift sebelah," ajak Bang Yuda.

Aku sempat membaca lift yang ada di samping lift yang kemarin aku gunakan ternyata bukan untuk umum, mungkin lift ini khusus Bang Yuda dan Kakak-kakaknya.

"Aku kira si Mas bohong kamu mau kerja di sini, eh ternyata beneran."

"Kamu kerja di sini juga?"

"Gak, cuma ada keperluan saja."

"Aku gak nyangka loh, kemarin di interview Mas Aksa terus diterima. Senang banget!"

"Aku juga gak nyangka kamu akan kerja di sini. Semoga betah ya."

"Semoga saja, Bang."

"Oh iya, El. Ada undangan untuk kamu, Ben ngundang kamu ke acara resepsi pernikahannya."

"Kok bisa? Kenapa sama Abang?"

"Aku cerita kalau aku ketemu kamu, terus dia ngasih undangan untuk kamu. Kamu mau pergi bareng?"

Aku menatap Bang Yuda. "Abang ngajak aku?"

"Ya, itupun kalau kamu mau."

"Mau Bang! Kapan?"

"Malam Minggu."

"Oke."

"Beneran mau?"

"He'em, sekalian silaturahmi sama mantan," jawabku.

Bang Yuda hanya terkekeh mendengarnya.

Kami melangkah menuju ruangan Mas Aksa, memang kemarin Mas Aksa menyuruhku untuk langsung ke ruangannya. Aku tidak sabar ingin melihat wajah Mas Aksa.

"Mas."

"Eh kalian? Masuk-masuk," ujar Mas Aksa sambil melepaskan kacamatanya.

Kenapa dilepas sih? Padahal Mas Aksa terlihat lebih tampan pakai kacamata.

"El." Suara lembut itu menyadarkan ku.

"Iya Mas?"

"Kok bengong, duduk dulu." Aku merasa malu karena sempat terdiam menatapnya, semoga saja Mas Aksa tidak sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh wanita cantik ini.

My Love Journey (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang