Sebelum lanjut baca alangkah baiknya ngasih vote dulu untuk menghargai karya saya hihi...
.
.
.
Yang sudah ngevote makasih ya😘
.
.
.
Sudah tiga hari Mas Elang di luar kota, sudah tiga hari juga aku tinggal di rumah Mama. Aku merasa kehilangan karena tidak ada Mas Elang, rupanya aku merindukan pria itu. Tidur ku pun tidak nyenyak, mungkin karena Mas Elang tidak ada di sampingku yang membuatku tidak bisa tidur nyenyak.Harusnya Mas Elang sudah pulang, tapi karena masalah di sana belum selesai terpaksa masih harus ada di sana. Entah kapan pulangnya, ku harap dia segera pulang.
Hari kembali Senin, ku rasa baru kemarin Senin, sekarang sudah Senin lagi. Rasanya malas ke kantor kalau hari Senin, aku merasa hari Senin itu hari yang sangat panjang.
"Pagi Mbak El!"
"Pagi, Mbak." Aku menghampiri Mbak Cinta, mengambil bunga dan cokelat yang sudah ada di atas mejanya. Ya, sampai sekarang aku masih mendapatkan kiriman mawar putih dan cokelat putih.
Setelah mengambilnya, aku langsung menuju lantai atas. Saat aku memasuki lift, tiba-tiba seorang wanita bergegas ikut masuk. Ku lirik wanita itu sedang mengatur napasnya, sepertinya dia habis lari.
"Kenapa lihat-lihat? gak pernah ketemu cewek cantik ya?" ucapannya.
"Idih, geer lo," sahutku kesal mendengar jawabannya yang sangat pede.
Sepertinya wanita itu staf baru, semoga saja bukan, malas ketemu dia.
Ting
Pintu lift terbuka, aku keluar dari lift menuju mejaku.
"Pagi Mbak El."
"Pagi," jawabku sambil tersenyum.
Orang-orang di sini sudah tahu siapa aku, bukan sombong dan ingin dikenal semua orang sih, tapi ya pastinya mereka tahu aku ini siapa.
"Huft." Aku duduk di kursi, kepalaku ku sandarkan di senderan kursi.
"El, bikinkan saya kopi." Mendengar suara itu sontak membuatku langsung berdiri melihat siapa yang ada di depanku.
"Mas? Mas sudah pulang? kok gak ngasih tau."
"Saya sudah chat kamu," jawab Mas El. Ya, Mas Elang ada di depanku. Senangnya bisa melihatnya lagi.
Refleks aku langsung memeluk Mas Elang, bahagia dia pulang dengan keadaan selamat.
"Eh." Aku tersadar dengan apa yang aku lakukan. Aku melepaskan pelukanku. "Nanti aku antar ke ruangan Mas," ucapku.
"Iya." Dia melangkah pergi.
Aku menatap sekitarku, rupanya banyak yang melihatku, kemungkinan mereka juga melihat aku memeluk Mas Elang. Ada yang tersenyum padaku, ada juga yang mengulum senyumnya karena melihatku. Ah, jadi malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (End✓)
DragosteRomantis+Comedy Cinta, keluarga, sahabat . . Setelah ditinggal nikah oleh mantan tunangan ku, aku kembali terluka karena kehilangan, kehilangan kali ini sangat-sangat membuatku sedih, ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sosok pria yang sudah...