Tentang Emma

1.4K 159 14
                                    

Semakin kesini, aku merasakan ada sedikit perubahan dengan hubunganku. Ya, meskipun hanya sedikit, tapi setidaknya ada perubahan. Senang, meski sifat Mas Elang masih dingin, tapi setidaknya ada perubahan.

Sepulang dari kantor aku tidak langsung pulang ke rumah, aku menyempatkan singgah di kafe Bunga, sekalian menjenguk bumil.

"El!" Aku menoleh menatap arah sumber suara yang ternyata Helen. Wanita itu langsung berlari memasuki kafe.

"Huh ... hah ... Pas banget ada Lo! Ada yang ingin gue bicarakan!" ucapnya masih mengatur napas.

"Hel, coba tenang dulu," ucap Bunga.

"Tarik napas, tahan ... jangan dibuang," ucapku

"Mati bego!"

"Haha ... ada apa sih? Sampai ngos-ngosan gitu."

"Ini masalah Emma!" ucapnya.

Aku mengernyit. "Kenapa dengan dia?"

"Nomor gue diblok!"

"Diblokir? Kenapa?" tanya Bunga.

"Jadi gini ceritanya, tapi sebelumnya bikinkan gue minuman, haus."

"Mas, bikinkan Helen minum, seperti biasa," ucap Bunga.

"Oke," jawab Mas Satria.

"Emma cerita sesuatu ke kamu?"

"Gak ada. Ada apa sih?" tanyaku yang sudah sangat penasaran.

"Dia mau nikah." Aku terkejut mendengar ucapan Helen.

"Nikah? Kamu tau dari mana?"

"Dia yang cerita kalau dia mau nikah."

"Kok aku gak tau sih!" Aku tidak tahu, padahal aku orang yang cukup akrab dengannya.

"Gue juga gak tau, El. Kenapa dia gak ngasih tau kita?" ucap Bunga.

"Gue kira dia sudah ngasih tau kalian. Inilah awal permasalahannya, gue juga kaget dia bilang mau nikah. Yang gue tau dia gak mau nikah dulu_"

"Ya, ada mimpi yang harus dia kejar," potongku.

"Tuh, benar. Gue cerita ini bukan mau buka aibnya, tapi gue gak bisa gak cerita ke kalian, gue tanya ke dia, 'El tau tentang ini' katanya 'dia malu cerita' makanya gue mau cerita."

"Ada apa sih, Hel?"

Helen terdiam sejenak, dia bergantian menatap kami. "Gue yakin, kalian pasti gak percaya dengan apa yang gue ceritakan ini, pasti kalian gak nyangka_"

"Langsung ke intinya aja deh," protes Bunga.

"Entah, sudah berapa kali kamu bilang 'jadi gini' kapan ceritanya," ucapku.

"Ahaha, jadi_"

"Ini minumannya," ucap Mas Satria. Lagi dan lagi Helen tidak jadi menceritakannya.

"Gue minum dulu ya." Helen langsung menyesap kopi yang ada di depannya.

"Oke, kenapa kamu diblokir Emma?" tanyaku.

"Dia minta nasihat gue, ya gue kasih tau aja, gue juga sudah tau masalahnya, jadi enak ngasih tau. Jujur, gue sangat-sangat tidak menyangka ini terjadi ke dia. Gue kecewa tapi ... namanya manusia tidak luput dari kesalahan."

"Aduh Hel, Lo buat gue penasaran aja. Langsung cerita."

"Dia dipaksa nikah oleh keluarganya karena..."

"Karena apa?!"

"Karena ketahuan sudah melakukan itu!"

"Itu?" tanyaku.

My Love Journey (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang