Pulang

1.3K 171 19
                                    

Vote nya dulu yuk sebelum lanjut baca🤗🤗

Aku salah nilai, ternyata tidak semua orang yang bekerja di sini ramah dan murah senyum! Pagi ini aku bertemu sosok pria yang memiliki wajah datar dan sikap dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku salah nilai, ternyata tidak semua orang yang bekerja di sini ramah dan murah senyum! Pagi ini aku bertemu sosok pria yang memiliki wajah datar dan sikap dingin. Pria itu yang pernah aku bantu saat pertama kali aku ke kantor ini. Pria bermata tajam, wajah datar dan terlihat sangat mengerikan meski memiliki wajah yang tampan. Entah dari astronot mana asalnya, mungkin saja berasal dari kutub utara karena memiliki sifat yang dingin.

"Hey, aku mau nanya."

"Nanya apa?"

"Pria tadi itu siapa?"

"Kamu gak tau dia?" tanya Mas Bisma.

"Gak tau, kan baru tiga hari kerja."

"Aku kira tau. Dia Pak Elang, Direktur utama!" Aku cukup terkejut mendengar jawaban Mas Bisma, ternyata dia Direktur di kantor ini. Aku baru ingat, Nissa pernah menyebut nama Elang dan ternyata dia Kakak dari Mas Aksa dan Bang Yuda. Pantas saja matanya seperti elang, ternyata namanya Elang.

"Sudah punya istri?" tanyaku lagi.

"Belum, mau daftar kah?"

"Hah! Gak lah, gak mau punya suami seperti dia. Pria yang dingin, cuek sepertinya sombong juga tapi gak tau sih gimana aslinya."

Mas Bisma terkekeh mendengar ucapanku. "Dia memang dingin, irit bicara," ucap Mas Bisma berbisik di telingaku. Kami beriringan menuju meja kami yang berdekatan.

"Pemarah juga?"

"Banget, hati-hati aja saat kamu mengerjakan tugas kamu, kamu harus teliti! Jangan sampai ada kesalahan, typo satu harus saja disuruh ngulang." Aku bergidik mendengarnya, jangan sampai aku kena marahin apalagi bermasalah dengannya.

"Kamu jangan takut, dia gak marah kalau kamu gak buat salah," lanjut Bisma.

"Yang aku takutkan aku yang berbuat kesalahan, apalagi aku karyawan baru."

"Azelia."

"Iya, Bu?"

"Kamu ke gudang terus liat perlengkapan apa saja yang sudah habis dan tersisa sedikit, kamu catat setelah itu berikan pada Salsa supaya Salsa membuat surat permintaan barang," ucap Ibu Rahma.

"Siap, Bu!" Aku langsung menaruh tasku, mengambil buku dan pulpen, setelah itu melangkah menuju gudang.

Meski aku orang baru di sini, aku sudah cukup tahu ruangan-ruangan yang ada di kantor ini, aku sudah hafal sebagian nama karyawan di sini.

Aku memasuki ruangan tempat sarana dan prasarana kantor di simpan. Ada cukup banyak barang-barang di ruangan ini yang membuatku bingung harus mulai dari mana.

"Dari atk dulu ya?" Aku berjalan menyusuri rak-rak persediaan alat tulis kantor.

Aku mulai menulis barang-barang yang aku lihat sudah sedikit.

My Love Journey (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang