Quality Time

1.6K 185 22
                                    

Pagi-pagi aku sudah berkutat di dapur menyiapkan sarapan pagi. Seperti inilah setiap pagi setelah shalat subuh aku langsung sibuk di dapur.

Kegiatanku hari ini cuma di rumah saja, mau bersih-bersih rumah. Malas kerja, lagian hari ini hari Sabtu, tidak banyak kerjaan, pulangnya pun cepat.

"Eh?" Aku kaget ketika Mas Elang tiba-tiba memelukku dari belakang, kedua tangannya melingkar di perutku.

"Kamu harum banget, Sayang."

"Padahal aku belum mandi loh haha ... malas mandi, nanti aja habis bersih-bersih rumah."  Aku berbalik menghadapnya, kedua tanganku ku kalungkan di lehernya. Perlahan, wajahnya mulai mendekati ku, hingga bibirnya menyentuh bibirku. Hanya ciuman singkat namun, tetap menjadi mood booster untukku hari ini.

"Masak apa?"

"Nasi goreng sosis. Mas gak kerja?"

"Malas," jawabnya.

"Ck, ternyata suamiku ini bisa malas juga. Kalau gitu nanti temani aku belanja bulanan ya? nih, bahan di dapur sudah habis."

"Iya."

"Sana duduk, mau minum kopi dulu?"

"Boleh. Sini aku yang ngaduk," ucap Mas Elang mengambil spatula yang ada di tanganku. Aku langsung membuatkan Mas Elang kopi.

Aku tersenyum melihat Mas Elang mengaduk nasi goreng. Sudah, seperti ini aja sudah membuatku bahagia, aku hanya bisa berdoa semoga hubungan kami tidak diterjang masalah besar.

"Ini kopinya, Mas." Aku meletakkan secangkir kopi di atas meja.

"Kamu duduk aja, biar aku yang nyiapinnya ke piring."

"Iya deh." Kalau sudah Pak suami yang bicara seperti itu maka aku harus menurutinya. Aku duduk di kursi sambil terus menatapnya yang mulai menyajikan nasi goreng di piring.

"Tara ... nasi goreng sudah jadi." Mas Elang meletakan sepiring nasi goreng di depanku.

"Makasih, Mas."

Mas Elang duduk bersebrangan denganku. Kemudian kami diam menyantap nasi goreng.

"Oh iya, nanti kita ke kantor sebentar ya? ada yang ingin aku ambil," ucap Mas Elang.

"Oke, Mas. Kita belanjanya di mall, mau beli baju juga."

"Nonton juga yuk?" ajaknya.

"Ide bagus!" jawabku sumringah mendengarnya.

Setelah selesai sarapan dan mencuci piring, aku kembali ke kemar ingin mandi. Aku tidak mandi pagi karena rencananya hari ini mau bersih-bersih. Tapi karena Mas Elang tidak kerja, aku mengajaknya untuk belanja terpaksa mandi.

"Mas ganti celana gih, masa celana itu," ucapku mengambil pakaianku di lemari.

"Iya. Ambilkan dong." Aku langsung menuju lemari pakaian Mas Elang mengambil celana panjang, kemudian menghampirinya.

"Nih." Setelah memberikannya, aku melangkah menuju kamar mandi.

"El!" panggilannya.

Kuputar kepalaku untuk melihatnya. "Ya?"

"Hehehe..." Dia cengar cengir sambil mengangkat pakaian dalamku yang terjatuh di lantai. Aku langsung berjalan cepat ke arahnya dan menyambar pakaian dalamku dengan cepat. Wajahku merah sekali, tetapi dia terus tertawa terbahak-bahak, bisa-bisanya benda itu jatuh!

Dua puluh menit lamanya aku mandi, aku keluar dari kamar mandi. Tidak kutemukan Mas Elang di dalam kamar. Dia pasti sudah di bawah.

Setelah berdandan sedikit, aku mengambil tasku, tidak lupa memasukkan dompet dan ponselku, setelah itu aku melangkah keluar kamar.

My Love Journey (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang