Prolog

37.3K 3.1K 2.2K
                                    

Annyeong! Selamat datang di cerita KENNAN, hope you enjoy and be a good readers please.

Setelah satu bulan bersemayam di draft, akhirnya KENNAN lahir.

Cerita ini pertama kali di publiskasikan pada 12 Desember 2021

Jangan lupa untuk vote, komen dan di share ke teman-teman kalian ya!
Thank you so much👻

And dm me on instagram jika dari kalian ada yang ingin memberi saran atau apapun, but please be nice, be a good person with attitude💯

Sebelum mulai baca, follow dulu P_mahar

"Hai Starla, gue Januarta. Lo bisa panggil gue Arta. Salam kenal dari Bandung." Gadis bernama Starla itu tersenyum malu-malu membaca pesan dari seseorang yang dikenalnya secara online.

Jemari lentiknya buru-buru mengetikan balasan untuk pesan tersebut.


Starla : Hai, gue Starla. Salam kenal dari Jakarta, Arta.

Tak sampai satu menit, Arta membalas pesannya. Starla sengaja mengabaikan notifikasi tersebut karena Arta hanya mengirimnya gambar walaupun ia belum tau gambar apa itu.

Selang beberapa menit ia mengumpulkan keberanian. Akhirnya Starla membuka notifikasi itu dan mengunduh gambar yang Arta kirim.

"HUAAAA BUNDA!"

"STARLA TOLONG KECILKAN SUARAMU! BAPAK SEDANG MENJELASKAN MATERI!!"

Gadis itu menatap sekitarnya. Ia tersadar jika dirinya tengah berada di dalam kelas, karena merasa bosan dengan penjelasan guru itu, lalu ia malah bermain ponsel.

"Star, lo malu-maluin sumpah," bisik teman sebangku Starla.

"Diem lo, Jing. Gue lagi salting, nih!"

"Salting kenapa?"

"STARLA, JINGGA! MAJU KE DEPAN KERJAKAN 2 SOAL TERAKHIR!"

"Bapak nggak bisa ya...waktu nyuruh saya sama Jingga, nggak usah pakai ngegas?" tanya Starla bingung.

"Cepat, Starla!"

"Nah gitu dong agak santuy. Cepet Jing! Lo duluan gue sisanya aja." Starla mematikan ponselnya dan menyuruh teman sebangku sekaligus bestienya itu untuk jadi tumbal pertama.

"Lo udah 10 kali manggil gue Jing hari ini ya Star! Sekali lagi gue gerogotin tulang rusuk lo!" Jingga mengepalkan tangannya dan berjalan ke depan kelas.

Dia Starla, lengkapnya Starla Gabriella Ganesha. Kerap di sapa Starla. Gadis cantik, pecicilan, dan tukang pembuat onar tentunya. Gadis dengan langganan remedial Matematika itu selalu menjadi pusat perhatian, entah karena apa dirinya tiba-tiba famous disekolahnya.

Kalau menurut warga SMA Aksara atau kerap disingkat SMARA itu, Starla merupakan pentolan sekolah versi perempuannya. Ya, Starla gadis pecicilan itu jago sekali dalam hal bela diri. Bahkan ia pernah ikut tawuran antar sekolah, walaupun bukan sekolahnya yang ikut tawuran. Katanya, ingin menolong sesama.

Funfact soal Starla, dia itu korban virtual. Dia selalu dekat dengan orang yang ia kenal secara virtual. Bahkan sudah berkali-kali gagal, tidak membuat ia menyerah begitu saja.

Dan yang tadi itu Jingga, lengkapnya Jingga Almeira kerap disapa Ingga tapi Starla dan beberapa orang malah suka memanggilnya Jing. Lebih pendek dan cepat katanya. Jingga itu gadis multi talent, anggota PMR yang dengan setia mengobati luka Starla akibat tingkah gadis itu sendiri, serta sikap ramahnya kepada semua orang.

"Giliran kamu, Starla!" panggil Pak Dudung. Guru kesayangan Starla yang tak lain dan tak bukan, guru Matematika.

Starla menggulung lengan bajunya dan berjalan dengan angkuh ke depan kelas. Ia menatap papan tulis itu, matanya seketika membola.

"JING! LO KENAPA NGERJAIN YANG GAMPANG! TERUS GUE-"

Brak. Starla memukul papan tulis dengan tidak santainya. "Lo ngasih gue soal aljabar yang X sama Y nya seolah-olah jadi pelakor di antara angka-angka tak bersalah ini?!"

"Tadi lo bilang gue suruh duluan dan lo sisanya, gimana sih setan!" kesal Jingga.

"Ya tapi-"

"Starla!"

"PAK! BAPAK NGGAK BISA GINI, BAPAK TAU SAYA BENCI ALJABAR SI PELAKOR INI. SAYA REMEDIAL SETIAP PELAJARAN BAPAK, BAPAK NGGAK MAU NGASIH KERINGANAN?"

Pak Dudung mengurut keningnya. Ini yang membuat tekanan darahnya naik kala mengajar di kelas XII MIPA 1. Ada Starla si biang kerok dan tunggu, masih ada lagi penyebabnya.

"Kennan, kamu bantu teman sekaligus tetanggamu ini!" Titah Pak Dudung.

Laki-laki yang dipanggil Pak Dudung itu diam di bangkunya. Menatap Starla yang meledek dirinya kemudian menatap guru yang tampaknya sudah tertekan itu.

"Nggak," Jawabnya.

"KEN KOK TEGA?! GUE ADUIN BUNDA LOH!" Ancam Starla.

"Aduin silahkan," ucap Kennan menantang.

Seisi kelas menutup buku mereka dan fokus kepada dua insan yang bertengkar, ralat selalu bertengkar itu.

"Oh nantangin? Oke." Starla mengambil ponselnya disaku dan menghubungi orang tua Kennan.

"HALOO BUNDA, BUNDA KEN NGGAK MAU BANTUIN STARLA, NGGAK TAU-"

Tut...tut...

Belum selesai Starla mengadu sebab dari Kennan tidak ingin membantunya, Kennan lebih dulu mengambil ponsel itu dan mematikan sambungannya. Mata tajamnya menatap Starla.

"Wlek!"

Kennan mengalah, bertengkar dengan Starla tidak akan pernah menang. Ia mengambil spidol dari tangan Starla dan mengerjakan soal yang Starla bilang pelakor itu.

Ini yang Pak Dudung maksud. Starla dan Kennan itu selalu berdebat. Selama ia menjabat sebagai guru disini, tidak pernah sekalipun ia melihat keduanya akur.

Dia Prince Kennan Gaviandra. Laki-laki tampan, tegas, dan lumayan dingin. Laki-laki pemegang tahta tertinggi pada geng bernama Alastar itu selalu saja menjadi incaran para gadis-gadis disekolahnya maupun disekolah lain. Padahal bagi Starla, Kennan itu annoying.

Fyi, selain menjadi tetangga Starla. Ia juga teman kecil gadis itu, gadis berisik yang selalu mengadu dan bertengkar dengannya.

"Bagus, lihat ini Starla. Makanya kamu itu setiap main ke rumah Kennan, belajar bukannya malah merusuh disana," ucap Pak Dudung.

"Halah ribet aja si Dudung, sana balik dicariin Pak Somat sama Bu Inah," gumam Starla.

"BILANG APA KAMU, STARLA?!"

"Gak Pak. Udah, kan? jadi saya bisa duduk?"

"Silahkan, lain kali belajar lagi Starla. Kamu itu sudah kelas 12, sebentar lagi ujian sekolah. Kamu mau mengandalkan siapa pada saat nanti?"

"Ada Kennan, Pak," jawab Starla.

"Jangan mentang-mentang absen kalian dekat, kamu jadi bergantung sama Kennan. Sudah sana duduk!"

Starla menatap Kennan sinis dan melewati laki-laki itu. Ia kembali duduk tenang dikursinya dan menatap Kennan yang berjalan ke arahnya ralat, bangku Kennan memang berada di sebelah kirinya.

"Ini nggak gratis, By," Bisik Kennan.

Lanjut or stop?

See you di instagram

@_pmahar
@wattpadmahar
@prince.kennan
@starlagab

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang