18 ' Starla Jealous'

9.9K 1.8K 2.3K
                                    

Spam komen ditiap paragraf ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spam komen ditiap paragraf ya!

Btw, maaf bgt jarang update. Krna ya aku nunggu target vote sm komen tembus dlu. Oh ya kemungkinan minggu depan aku jarang up karena ada UPRAK di sekolahku. mianhe ya

Kennan mengendarai motornya mengelilingi taman. Tapi ia tak mendapati spot dimana Zeno memotret gadis itu tadi. Ia mengambil ponselnya bermaksud menelepon Starla tapi tak mendapat jawaban, ponselnya tidak aktif.

Kennan berdecak, ia memutar lagi taman itu dan melewati arah putaran balik. Ada halte disana. Spot itu persis dengan foto yang Zeno ambil.

Laki-laki itu menambah laju kecepatan motornya dan berhenti tepat di depan halte itu. Mungkin karena suara motor Kennan, gadis itu mendongak dan benar. Itu Starla.

Kennan buru-buru turun dari motor dan menghampiri Starla.

"Ken."

Kennan mengangguk. Ia paham sesuatu, Starla tidak akan keluar seorang diri jam segini jika gadis itu tidak nekat, dan Kennan tahu siapa penyebabnya.

Arta.

"Dia bohong, Ken. Dia bilang katanya lagi ada study tour di Jakarta, dia minta gue shareloc, ternyata tempat dia nginep di daerah Selatan, terus tadi siang dia bilang pengen ketemu, w-waktu gue s-sampai sini. D-dia nggak datang s-sama sekali."

"Lo bodoh, By."

"Jahat lo!"

"Gue ngomong fakta. Udah berapa kali gue bilang, jangan 100% naruh kepercayaan lo sama orang virtual. Peluang dia untuk ingkar janji itu 2 : 20. Dua kemungkinan dibuktiin dan dua puluh kemungkinan dia ingkar."

"Satu lagi, jangan biarin dunia virtual termasuk isi-isinya berhasil ngontrol diri lo."

"Lo nggak paham, Ken. Virtual buat gue itu, tempat ternyaman!"

"By, c'mon. Hidup lo bakal baik-baik aja tanpa virtual, dan apa tadi lo bilang? Tempat ternyaman?"

Kennan menggelengkan kepalanya. "Nggak ada tempat ternyaman yang ngebiarin lo ngerasain nyaman sendirian, and see sekarang lo sakit hati sendirian, karena dia ingkar."

Starla mendongak menatap Kennan dengan wajah cemberutnya. "Di saat-saat kayak gini lo masih nyempetin ceramah matematika."

Kennan menyentil kening Starla, "Dipahamin, bukan ngebantah."

"Ck. Iya-iya, udah, ah, ayo pulang."

"Emang gue disini buat ngajak lo pulang?"

"MAKSUD LO, LO CUMA MAU NGELEDEK?!"

Kennan menggeleng, ia melepas jaketnya dan memberikannya pada Starla. Jika kalian berharap akan ada adegan romantis saat Kennan memasangkan jaket itu ke pinggang Starla, kalian salah besar.

"Ck. Dasar robot!" Starla menerima jaket itu dan mengikat di pinggangnya sendiri.

"Lain kali pakai rok lagi, biar dibawa sama om-om," ucap Kennan sembari memasang helmnya.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang