Tentang Kennan laki-laki yang terjebak dalam trauma kecelakaan beberapa tahun silam. Tentang Kennan yang memperjuangkan perasaan dan kebebasannya, dan juga tentang Kennan yang berusaha memecah teka-teki yang kakeknya sembunyikan.
Mencari bukti diban...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayo aku bakal up lagi kalo tembus 1k votes & 3k komen!
Ayo komen ditiap paragraf yaa!
Kennan berjalan di koridor lantai 3 menuju lantai 1. Untuk kali ini ia ingin membolos, persetan dengan bunda dan ayahnya yang akan tahu nanti. Kennan bukannya tidak terima di tolak, hanya saja ketika melihat ekspresi wajah Starla yang sudah jelas mengatakan tidak, membuat Kennan makin sakit.
"Kennan!"
Langkah kaki Kennan yang tengah menuruni anak tangga terhenti. Ia berbalik melihat siapa yang memanggilnya.
"Hai! Gue bawa sarapan buat lo." seorang gadis tiba-tiba datang dan menyerahkan kotak bekalnya. "Ini, di makan, ya?"
Kennan menatapnya tanpa minat. Namun ia tetap menerimanya. "Thanks." setelah itu ia kembali melanjutkan jalannya.
Saat berbelok di koridor ujung yakni arah gudang, Kennan tak sengaja mendengar beberapa orang tengah berbincang. Ia bersembunyi di balik tembok dan menajamkan pendengarannya. Jujur saja Kennan benci menguping, tapi saat tak sengaja orang itu membawa nama Starla, Kennan jadi tertarik.
"Menurut gue Kennan yang baperan, padahal Starla cuma bercanda. Kita semua tahu kalau Starla suka bercanda, 'kan?"
"Bukan itu aja, gue denger dari adik kelas, mereka berdua juga diem-dieman. Childish banget."
"Jujur aja gue belum pernah denger kabar miring soal Kennan. Tapi kalau iya mereka berdua diem-dieman, pasti Kennan penyebabnya. Dia bertingkah kayak gitu supaya Starla luluh, dan mau nerima dia HAHAHAHHA!"
"Kasihan banget nggak, sih, kejebak friendzone!"
"Cowok sok dingin yang nggak punya sifat gentle, itu cuma Kennan!"
Di tempatnya, Kennan mengepalkan tangannya erat-erat. Jika satu kalimat lagi terucap dan itu memojokkan dirinya, Kennan tidak segan-segan untuk memberi mereka perhitungan.
"Cowok sok taat aturan kayak dia, nggak pantes jadi incaran cewek-cewek di sekolah!"
BUGH. Kennan sudah tidak bisa menahan dirinya. Ia menjatuhkan kotak bekal tadi dan langsung memukuli sekumpulan siswa yang membicarakannya itu.
"Puas lo semua ngomongin gue?" tanya Kennan sinis.
Seseorang yang mendapat pukulan Kennan tadi menunjukan wajah bengisnya. "Orangnya dateng bro, wah, gila jadi ini anak taat aturan. Sehebat apa, sih, lo?!"
"Di bercandain Starla aja masih baperan HAHAHAHHAHA!!"
BUGH BUGH BUGH
"BERENGS*K!"
Kennan belum puas, ia melampiaskan emosinya kepada manusia-manusia ini. Tak peduli nantinya mereka akan seperti apa. Salah mereka yang berani menyenggolnya.
