22 'Confess'

9.5K 1.9K 2.3K
                                    

Halooo, mau aku double up? tembusin 1k votes & 2k komen bisaa yuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo, mau aku double up? tembusin 1k votes & 2k komen bisaa yuk!

Starla membungkam mulutnya dengan tangannya. Sangat tidak menyangka jika Kennan kembali memanggilnya Lala setelah 10 tahun berlalu. Ya walaupun terdengar biasa saja, tapi bagi Starla itu sesuatu yang membuatnya terkejut.

"Prince-"

"Gue manggil boleh lo, L-Lala?" tanya Kennan.

Starla jujur senang bukan main. Tapi ia takut jika Kennan memaksakan dirinya.

"Prince, gue udah pernah bilang,  'kan, kalau Starla, Lala atau Gaby, itu sama aja. Sama-sama gue, sama-sama Starla Gabriella Ganesha anak ayah Geri sama bunda Jane, temen kecilnya Prince Kennan Gaviandra."

"Gapapa?"

Starla mengangguk mantap. Anggap saja Lala itu sebuah masa lalu buruk bagi mereka. Starla lahir dengan panggilan baru yaitu Gaby. Panggilan dari laki-laki yang tengah amnesia kala itu, bahkan sampai Kennan pulih pun, laki-laki itu secara permanen tetap memanggilnya dengan sebutan Gaby.

"Lupain panggilan Lala, Lala itu cengeng, bandel, nyebelin. Sekarang adanya Gaby, yang cantik, imut, baik dan suka menabung untuk beli album BTS!" Starla mengeluarkan cengirannya tak lupa ia menepuk kepala Kennan.

Kennan diam. Ia tidak menganggap jika Starla, sama sekali tidak memahami usahanya. Yang ia tau, Starla tidak ingin dirinya terjebak dimasa itu lagi. "By."

"Yes! Yes! Panggil gue Gaby!" Starla mengedipkan matanya antusias, sembari mengusap-usap telapak tangan Kennan.

Setidaknya jika ia tidak bisa menyembuhkan rasa sakit, ia ada disaat-saat Kennan merasa sakit.

"Prince sayang sama Gaby," bisik Kennan.

Deg. Lagi dan lagi jantung Starla rasanya seperti ingin terjun bebas dari tempatnya. Ia mengendus jaket yang Kennan pakai, bermaksud mencari bau alkohol namun tak ia temukan.

"Prince lo nggak salah bicara atau ngelindur, 'kan?"

"Salah ya, kalau Prince sayang sama, Gaby?"

Starla memutus kontak mata mereka. Ini yang ia takutkan, ia takut jika Kennan mengatakan hal barusan. Ia takut jawabannya tidak bisa Kennan terima atau ia takut membohongi dirinya sendiri. Sejak pulang sekolah saja pikirannya belum bisa berdamai dengan kenyataan yang teman-temannya katakan, dan sekarang orangnya langsung mengatakan itu.

Merasa tak mendapat jawaban, Kennan kembali bertanya. "Gaby nggak sayang sama Prince?"

"S-sayang, kok!" Tapi gue nggak tau rasa sayang gue sebagai teman atau hal lain. Lanjut Starla dalam hati.

"Prince sayang Gaby sebagai cowok ke cewek. Bukan sebagai abang atau temen kecil," sahut Kennan seolah tau isi hati Starla.

Starla mati kutu. Tak tahu harus menjawab apa, ia takut Kennan terluka. "Oh, ya, Prince tangannya masih sakit?" Starla mencoba mengalihkan topik mereka.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang