40 'Study Tour'

6.6K 1.2K 1K
                                    

Yuk bisa yuk 1k komen lagi! jgn lupa tekan bintang dan kome tiap paragrafnya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk bisa yuk 1k komen lagi! jgn lupa tekan bintang dan kome tiap paragrafnya ya!


Hari yang ditunggu-tunggu murid SMARA telah tiba. Hari di mana mereka melepas penat berkedok study tour ke Jogja. Dihadapkan dengan setumpuk tugas serta banyak ujian-ujian, membuat mereka tekanan batin sendiri. Syukurlah di adakan study tour ini. Tak jauh memang, tapi cukup untuk menyegarkan pikiran.

Kini mereka semua sudah di dalam bus dan sudah hampir sampai di penginapan. Karena mereka hanya pergi dua hari satu malam, mereka memilih untuk menetap di salah satu hotel terbaik di Jogja, yang jaraknya juga dekat dari objek yang akan mereka kunjungi. Jadi tidak membuang banyak waktu.

Di saat semua orang memilih tidur, berbeda dengan Levi. Laki-laki itu diam-diam berjalan ke depan menghampiri supir bus.

"Pak."

"Ya nak kenapa?"

"Speaker di mana, ya?"

Salah satu crew bus itu menunjuk speaker berukuran sedang dan menyerahkannya pada Levi. "Mau dibuat apa ini?"

Levi menyengir. "Bapak enjoy aja,"

Laki-laki dengan balutan jaket bomber hitam itu mendorong speaker ke tengah-tengah dan menekan tombol on. Tak lupa ia mengetes mic ditangan kirinya.

"Noh liat temen lo kurang obat," bisik Bian pada Kennan.

Kennan meliriknya sekilas kemudian menyumpal telinganya dengan airpods. "Pura-pura budeg aja."

Bian tertawa pelan sembari menabok pundak Kennan.

"EKHM CEK CEK! HALO-HALO!"

"LEVI ANJ*NG!"

"Ettt kok marah! Hamil, ya?!" Levi tertawa menunjuk Starla yang baru terbangun dari tidurnya karena suara mic tersebut.

"Berisik lo!" sahut Jingga.

Levi berdecak. Ia mematikan lagi micnya kemudian berjalan ke bangku StarJing. Sepertinya membuat kacau dengan kedua gadis itu adalah hal baik. "Temenin gue ngehibur jiwa-jiwa galau ini dong!" ajaknya.

Starla menepis tangan Levi dan mengucek matanya. Butuh beberapa menit untuk ia mengumpulkan nyawanya setelah dirasa ia kuat berdiri. "Ayo Le, setel lagu berharap tak berpisah!"

Senyum Levi mengembang. Ia menyambungkan speaker tersebut dengan bluetooth dan mencari sound dari ponselnya. Seisi bus sudah tidak ada lagi harapan untuk tenang jika Starla, Jingga dan Levi bergabung. Sialnya Bian juga mulai tertarik untuk membuat heboh.

"SIAP?!" tanya Jingga dari mic ditangannya.

"SIAP!"

"Kalian nyalain flash hp, ya!" Levi langsung menyalakan lagu dan mereka menyalakan flash ponsel mereka. Menggerakannya ke kanan dan kiri. Cuaca yang sedikit mendung membuat jiwa galau semakin seru.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang