Tentang Kennan laki-laki yang terjebak dalam trauma kecelakaan beberapa tahun silam. Tentang Kennan yang memperjuangkan perasaan dan kebebasannya, dan juga tentang Kennan yang berusaha memecah teka-teki yang kakeknya sembunyikan.
Mencari bukti diban...
Haloo maaf ya misal updatenya lama, aku udah mulai sekolah offline dan lg mempersiapkan untuk uprak dan ujian-ujiann
Tp tenang, draft ku sudah lumayan byk jd bisa aku publish hanya tinggal tunggu target tembus. Btw, gimana perasaannya setelah minggu kedua sekolah offline?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mode kalem Starla masih berlaku bahkan terbawa sampai pelajaran olahraga, saat ada anggota Alastar yang menyapanya, bahkan saat Kennan sengaja memancingnya untuk berdebat. Starla hanya bisa menahan jiwa bar-barnya agar tidak meletup-letup.
Bagaimana tidak, Dion salah satu adik kelasnya yang juga anggota Alastar mendatanginya, lengkap dengan teman sekelasnya. Laki-laki berwajah bule itu mengajaknya makan angkringan di belakang sekolah. Jelas Starla tergiur, angkringan belakang SMARA itu terenak.
Namun pada saat jam sekolah, mereka biasanya membolos lewat tembok belakang sekolah. Tapi karena Starla terikat challenge aneh ini, ia menolak dengan segala rasa penyesalan.
Belum lagi Levi, Bian dan Jingga yang sengaja berbicara sesuatu soal hal yang viral. Biasanya Starla akan nyerocos tanpa ampun tapi lagi-lagi ia hanya bisa menahannya.
Dan Kennan, laki-laki kiyowok itu malah sengaja menunjukkan mode kiyowoknya di depan kelas. Hanya karena Starla tidak meminjaminya spidol saat sedang mencoret-coret papan tulis. Starla yang biasanya akan mencak-mencak tidak terima karena Kennan menunjukkan mode kiyowoknya di depan orang lain kecuali dirinya, lagi-lagi hanya bisa menahan.
Demi menjadi kalem seharian.
Sebenarnya Starla sedikit merasa bodoh, kenapa ia tidak meminta imbalan dari ketiga tutup balsem itu ketika dirinya berhasil menyelesaikan challenge ini.
Dan saat ini, ia tengah duduk ditepi lapangan menonton murid kelasnya yang tengah melakukan pemanasan. Dirinya sudah geram menahan untuk tidak bergabung dalam pelajaran olahraga.
"WOI, KAK STAR!" Ingin rasanya menjawab panggilan itu dengan ngegas, tapi ia harus bisa kalem.
"Hai Dani," balas Starla.
Dani yang notabennya adik kelas juga anggota Alastar yang biasa melihat Starla pecicilan, lumayan terkesiap. Ia menarik dua temannya yang juga anggota Alastar itu untuk mendekati Starla.
"Lo sakit, Kak?" Tanya Guntur.
Starla menyelipkan anak rambutnya ke telinga dan terkekeh kecil. "Gue baik-baik aja. Kenapa, sih?"
Dani, Guntur dan Zeno saling tatap. Kanjeng ratu mereka tidak biasanya seperti ini. Terlebih Guntur, biasanya Starla akan membullynya.
"Nggak. Oh ya, kelas lo lagi pelajaran olahraga, tumben lo nggak ikut?" tanya Zeno.
