Tentang Kennan laki-laki yang terjebak dalam trauma kecelakaan beberapa tahun silam. Tentang Kennan yang memperjuangkan perasaan dan kebebasannya, dan juga tentang Kennan yang berusaha memecah teka-teki yang kakeknya sembunyikan.
Mencari bukti diban...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo maaf ya harusnya up kemarin tp lupa wkwk. Spam komen ditiap paragraf ya, bisa tembus 700 votes & 500 komen aku double up!
Motor sport Kennan memasuki area SMARA, namun kali ini fokus mereka bukan di motor dan Kennannya. Melainkan seorang gadis yang duduk di boncengan motor Kennan. Selama mereka berada di sekolah ini, hanya Starla yang duduk disana. Namun tiba-tiba Kennan datang dengan membonceng gadis lain sontak saja membuat mereka heboh bukan main.
Bahkan Levi, Bian dan Bumi yang baru datang juga terkejut bukan main. Mereka kira itu Starla mode feminim tapi ternyata bukan.
Kennan memarkirkan motornya dan membuka standar motornya. Namun gadis itu masih enggan turun. Laki-laki itu membuang napas panjang. Sepertinya ini hari tersial baginya.
"Turun!" titah Kennan.
"O-oh iya." gadis itu tersenyum kaku dan berpegangan pada jaket Kennan untuk turun dari motor.
"Thanks ya, Ken. Misal tadi-"
"Ya." Kennan menyampirkan tasnya dibahu dan menghampiri teman-temannya.
"Heh siapa, tuh?" tanya Levi yang sudah kepo.
Kennan menggedikkan bahunya tak tahu.
"Kok bisa sama lo, Ken?! Wah, kalau Starla bisa tau-"
"Pasti Starla udah tau." Bumi menyela ucapan Bian.
"Iya, Ken! Wah gue sebagai shipper lo sama Starla merasa kecewa," ucap Bian yang di angguki Bumi dan Levi.
Kennan belum menjawab, ia sadar mereka masih berjalan di koridor. Jika dijelaskan disini, maka tidak kaget lagi bila jam istirahat nanti sudah muncul berita Kennan ini, Kennan itu dan lain-lain.
"KENNAN!"
"Nah, 'kan, baru di omongin," gumam Bian.
"Good luck, Ken," bisik Bumi.
Kennan menarik napas panjang sebelum mememutuskan menatap mata Starla.
"Maksudnya apa, nih? Lo bonceng siapa? Cewek mana? Anak kelas berapa? Cakep nggak? Ish emosi, deh, gue! Itu, 'kan, tempat duduk khusus buat gue!" cerocos Starla.
Kennan cukup terkejut saat melihat kening Starla yang terplester. "Kening lo, kenapa?"
Starla memegang keningnya sendiri. "Nggak usah ngalihin topik ya, Ken!"
"Kenapa, Jing?" tanya Kennan pada Jingga.
"Dia cemburu elah, Ken," jawab Jingga yang tak paham maksud pertanyaan Kennan.
Terdengar ambigu karena bisa mengarah ke kening atau soal tiba-tiba Starla berteriak seperti tadi.
