39 'PTSD'

6.7K 1.3K 1.1K
                                    

Ayoo tembusin 1k komen lagi ayoo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayoo tembusin 1k komen lagi ayoo!

Jingga menyisir rambut seseorang di depannya, tak lupa ia menyemprotkan hairspray yang murni hanya air, Air PAM. Gadis itu tersenyum kecil dan mulai memotong bagian-bagain tertentu.

"Jingga! Ini lo motongnya kebanyakan, setan!"

"Ssstt diem, deh, Yan, lo mau gue yang motong atau Bu Santi?!"

Bian mendengus kesal. Jika bukan karena Bumi mengirim pesan akan ada razia rambut, ia tidak akan rela membiarkan harta berharganya dipotong oleh manusia noob seperti Jingga. Tapi, lebih baik Jingga dari pada bu Santi a.k.a guru BK yang asal potong.

"Nah udah, nih!" Jingga menaruh gunting dan sisir yang ia pinjam dari Bono si laki-laki rajin nyisir itu.

Bian buru-buru mencari cermin dan menilai hasil potongan Jingga.

"Gimana, oke, 'kan?"

"Boleh, lah, untung nggak pitak." Bian tersenyum kecil.

Jingga menepuk tangannya. Ia menarik tangan Starla agar duduk dikursi bekas Bian tadi. "Tuh lo percaya, 'kan rambut Bian aja potongannya rapih. Sini gue potongin poni lo!"

Starla menggeleng. "Nggak, ah! Lagian gue bisa jepit ke belakang," tolaknya.

"Eh Star, Bu Santi, tuh, pasti bakal ngelepas jepit lo. Ini poni udah sedagu."

"Nggak mau Jing! Gue nggak mau punya poni! Ini susah, loh, manjanginnya."

"Udah nurut aja kenapa, Star. Nanti minta bunda lo beliin obat penumbuh poni! Eh gue kasih tau aje, potongan Bu Santi, tuh, potongan geregetan. Dia motong nggak pakai perasaan," celetuk Levi.

Starla berdecak, lagian siapa sih manusia yang mengusulkn razia?Jika itu Bumi, Starla tidak akan segan-segan memotong rambut laki-laki itu hingga botak.

"Terserah, lah!"

Jingga tersenyum misterius. "Udah setuju, nih, ya? Nanti jangan tiba-tiba lo balas dendam."

"Hm." gadis itu memejamkan matanya berharap saat membuka matanya, semua hanya mimpi.

Beberapa menit kemudian Jingga selesai berkutat dengan rambut Starla. Gadis itu tersenyum puas dengan hasilnya. "Udah Star, buka mata coba!"

Starla membuka sebelah matanya, tangannya terulur menyentuk keningnya. Sontak bibirnya melengkung kebawah. "Fix habis ini gue jadi anak culun," ucapnya pelan.

"You're cute, By."

Mata Starla terbuka sepenuhnya. Ia menoleh ke belakang mencari suara tersebut.

"Noh, doi lo aja bilang cute, berarti potongan gue udah nggak usah diraguin!"

Starla menatap Kennan dengan alis terangkat sebelah. Laki-laki itu berjalan ke arah Starla dengan satu tangan yang berada disaku celana.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang