4

13.2K 2.3K 3K
                                    


Annyeong again!

Terimakasih sudah antusias membaca dan menunggu KENNAN update❤️

Jebolin komentarnya lagi yaa, jgn lupa share ke teman-teman kalian

Tetap jaga kesehatan dan tetep patuhi protokol kesehatan❤️👻

Jane menggumpalkan kapas dan membuangnya ke tempat sampah. Ia selesai mengobati Kennan. Matanya menatap laki-laki seumuran putrinya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu.

"Kamu berantem sama siapa, Ken?" tanyanya lembut.

Kennan menggeleng. "Nggak penting, Bun."

"Kamu itu gimana, sih, Ken. Udah tau kakekmu sensitif sama hal kayak gini. Bunda khawatir loh, Ken."

"Ken, baik-baik aja, Bun," ucap Kennan menenangkan wanita itu. Ah Kennan jadi rindu bundanya, tapi pria tua itu malah masih betah di rumahnya.

"Bisa banget kamu bikin bunda gini. Oh ya, udah makan belum?"

Kennan menggeleng.

"Yaudah ayo makan! Tadi bunda masak ayam asam manis," ajak Jane. "Starla, ayo makan! Nggak capek kamu senyam-senyum di depan hp?"

Starla menatap bundanya sembari menyengir. "Bunda kayak nggak pernah jatuh cinta aja."

Kennan merotasi matanya. Telinganya panas mendengar kata jatuh cinta dari mulut Starla. "Alay."

"Eh diem, deh, lo!"

"Eh kok malah berantem. Ayo makan siang dulu! Starla taruh hpnya atau bunda sita?" tanya Jane dengan nada mengancam.

Starla mengerucutkan bibirnya dan menaruh ponselnya di sofa kemudian membuntuti bundanya yang malah menggandeng tangan Kennan. Ini yang ia kesal saat Kennan pergi ke rumahnya, ia auto jadi anak tiri.

"Bun, ayah pulang jam berapa?" tanya Starla.

"Tadi waktu bunda antar makan siang katanya mau lembur. Mungkin jam 10."

Wajah Starla yang semula cemberut berubah berbinar. Ini kesempatan emas, sudah lama ia tidak keluyuran. Ia menatap Kennan.

"Ken, nanti malem gue ikut ke basecamp Alastar, ya?" yanyanya berbisik.

Kennan tak menggubris, ia malah asik memakan ayam asam manis itu.

"Ck, nggak usah sok budek. Budek beneran mampus lo!"

"Starla bicaranya, kamu itu perempuan loh. Dijaga gitu Star ucapannya," tegur Jane.

"Nggak bisa, Bun. Mulut Starla emang terlahir cablak."

"Tapi jangan kasar. Nanti orang-orang mikir, kalau kamu nggak di didik dengan baik sama orang tuanya."

Starla membanting sendoknya. "Siapa yang berani bilang gitu ke bunda? Kasih tau orangnya, Bun! Biar Starla kasih paham."

Jane menghela napas panjang. Starla ini memang titisan dirinya kala muda yang belum insaf dari kebar-baran itu.

"Udah lupain, kalian makan yang banyak ya. Bunda mau ke ATM dulu."

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang