Annyeong!! ayo makin ramein lapak Kennan, buat yg mau bikin part fav kalian ke tiktok ayo silahkan, nanti tag aku ya @fiksiiaddict
jangan lupa 1k votesnya dan 2k komennya! komen tiap paragraf ya, jangan cuma next aja yang diramein
ayo jangan jadi silent readers, setidaknya dengan kamu vote dan komen kamu menghargai setiap part yg aku update
Hari ini SMARA tengah mengadakan acara tahunan yaitu pekan olahraga dan bazar tahunan. Di mana susunan acaranya ada beberapa pertandingan cabang olahraga antar sekolah yang bertuan rumah di SMARA. Dimulai dari basket, volly, bulu tangkis, futsal, dan renang. Tak lupa konser dadakan yang di usulkan dari kelas 12.
Lalu bazar itu di adakan khusus untuk kelas 10 dan 11. Mereka bebas karya menjual apapun termasuk lukisan, jasa foto, makanan, atau pakaian thrift.
Bumi selaku ketua OSIS harus sibuk mondar mandir dan tidak bisa ikut bertanding volly dengan teman-temannya. Ia ingin mengutuk Kennan yang menarik namanya sebagai OSIS ini. Tapi tak apa, jadi OSIS itu sedikit menyenangkan.
Siswa siswi berpakaian hitam putih dengan pita di lengan khusus untuk siswi dan slayer putih khusus untuk laki-laki khas seragam olahraga SMARA tampak berlalu lalang di sekitar lapangan dan koridor.
Ada yang sibuk berfoto ria, ada yang sibuk menata barang-barang distand mereka, ada yang sibuk mengunci pintu kelas karena memang seluruh siswa tidak di izinkan pergi ke kelas. Yang dibuka hanya akses lapangan, UKS, parkiran dan kantin.
"BUMI!"
Bumi yang baru ingin mendudukan bokongnya dikursi kembali berdiri dan menghela napas panjang. "Kenapa, Pak?"
"Daftar sekolah dan nama siswa yang ikut pekan olahraga mana?" tanya Pak Abdul.
Bumi menyerahkan kertas yang sejak tadi ia bawa mondar-mandi. "Ada SMA Darmawangsa, SMA-"
"Sudah, bapak bisa baca sendiri." Bumi tersenyum paksa. Jika di depannya bukan guru, ia sudah memukul kepalanya dengan kencang.
"Oh ya tolong bilang pada Rania untuk urus bagian konsumsi. Itu truknya baru datang."
Bumi mengangguk dan menekan alat komunikasi yang berada di telinganya. "Rania, pergi ke gerbang urus dan data semua konsumsi yang baru dateng."
"Siap!"
"Udah Pak, ada lagi?"
Pak Abdul menurunkan kaca matanya. "Daftar dari sekolah kita mana?"
Bumi menunjuk halaman selanjutnya dengan jari jempolnya. "Bapak bisa balik halaman selanjutnya."
"Oh iya, bilang dong dari tadi."
"Lo baru nanya, Abdul," gumam Bumi.
"WIH BRADER SIBUK BANGET NICH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENNAN
Teen FictionTentang Kennan laki-laki yang terjebak dalam trauma kecelakaan beberapa tahun silam. Tentang Kennan yang memperjuangkan perasaan dan kebebasannya, dan juga tentang Kennan yang berusaha memecah teka-teki yang kakeknya sembunyikan. Mencari bukti diban...