42 'Familiar'

6.6K 1.1K 519
                                    

Hayie!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayie!!

Temen-temen kalau bisa klik bab atau cerita ini, di vote ya. sebentar kok pencet vote, lihat jumlah vote sama readsnya jomplang bgt sedih tau, tolong ya belajar ngehargai orang lewat hal kecil kayak gini

Ayoo 1,5k komen lagi aku up secepatnya!

Btw seneng bgt ada yg kgn sama KENNAN huhu! Fyi, mau cerita sedikit, aku nulis cerita KENNAN itu saat lg falling in love ea. Orangnya nyata, ada di bumi, suka nyanyi, motornya warna putih, tinggi, cuma ya emang agak cuek. Ga cuek kayak cowok wp, tapi lebih ke bodoamatan.

Dan! Di part sebelumnya kan KenStar pergi ke Jogja ya. And thats real! bedanya aku ke Jogja beberapa hari setelah dia dari Jogja. Kita sama-sama nginjekin kaki di malioboro, tapi beda timeline🥹

Kennan menatap jam tangan yang melingar di pergelangan tangannya. Merasa jengah karena teman-temannya tak kunjung datang, Kennan memutuskan untuk menyusul mereka. Laki-laki itu berjalan masuk ke supermarket mencari teman-temannya.

"Kacang sukro Le jangan lupa!"

"Popcorn, Le!"

Levi berdecak memandangi Bian dan Bumi. "Yang bener kacang atau popcorn, nih?"

"Ambil dua-duanya, cepet, deh, lama amat lo pada belanja doang." tiba-tiba saja Kennan sudah berada dihadapan ketiga laki-laki itu. Ia mencomot popcorn dan kacang sukro sekaligus.

"Nah gini dong, kalau anak tunggal kaya raya udah turun tangan. Nggak perlu milih atau lihat harga! Ya nggak, Ken?" Levi menaik-turunkan alisnya menggoda temannya itu.

Kennan bergedik. "Jijik, mau beli apa lagi?"

"Yupi, Ken," usul Bian.

Kennan mengangguk mengambil beberapa cemilan kenyal tersebut. Tiba-tiba saja senyumnya mengembang, Starla suka yupi cicak. Tanpa pikir panjang, Kennan mengambil beberapa yupi kesukaan gadisnya itu.

"Bum, temenin gue cari bumbu pasta!" ajak Bian pada Bumi.

Ya, mereka akan nobar di basecamp Alastar. Maka dari itu dengan sangat terpaksa, Kennan harus turun langsung. Sebenarnya bisa saja ia serahkan pada ketiga laki-laki itu. Tapi lihat sendiri bukan, jika ia tidak menghampiri, pasti ketiganya masih berdebat memilih kacang atau popcorn.

Kennan dan Levi memilih menuju kasir terlebih dulu, cemilan inti yang mereka cari sudah dapat terutaman minumnya. Hanya tinggal pasta yang entah Bian niat sekali mau memasakkan sebanyak itu.

"Mau sekalian coklat, Kak? Lagi promo, loh, beli 2 gratis satu," ucap sang kasir ramah.

"Mbak, cewek dia nggak doyan coklat. Coba mbak tawarin lightstick, baru diborong sama dia," sahut Levi.

Kasir itu tersenyum kaku. "Wah mahal ya selera pacarnya. Kak, jangan mau diporotin ya."

Kennan yang semula menatap dompetnya, beralih menatap sinis perempuan itu. "Jelas, lah, selera cewek gue mahal. Dari pada murahan. Lo siapa berani bilang gitu?" tanyanya dengan sedikit menyindir kasir itu.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang