33 'Repeat? '

9.5K 1.5K 1.3K
                                    

Alooo i'm back setelah UTBK, wish me luck ya di 23 Juni nanti!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alooo i'm back setelah UTBK, wish me luck ya di 23 Juni nanti!

1k votes  & 2k komen aku akan double up! Jangan lupa spam komen tiap paragraf yaa

Kennan menggenggam tangan Starla mengusapnya pelan. Ia merasa tidak tega saat Starla di sudutkan oleh para ibu-ibu itu. Walaupun mereka sudah sepakat untuk tidak mepublish hubungan mereka, tapi Kennan rasa orang tua mereka harus tahu.

Kennan itu sekali dapat pacar multi sekali. Sudah tetangga, teman kecilnya, gadis yang dicintainya, satu frekuensi, satu sekolah bahkan satu kelas. Padahal selama hidupnya banyak perempuan berlalu lalang tapi ia tetap memilih Starla.

"S-serius?" tanya Jane dan Prita berbarengan.

Kennan mengangguk. "Bunda bisa tanya sama anaknya sendiri." Kennan melirik Starla.

"Jadi kamu udah nggak gantungin anak bunda, Star?" tanya Prita.

Starla mengangguk. "Iya, Bun." Sungguh ia tak menyangka akan secepat ini orang tuanya tahu. Bahkan mereka baru resmi beberapa jam yang lalu.

Baru para ibu-ibu yang tahu saja sudah seheboh ini. Bagaimana jika Juan dan Geri atau bahkan Jafir? Ah Starla tidak bisa membayangkannya.

"Kenapa nggak nikah aja sekalian?!" tanya Jane heboh.

"Bun, jangan malu-maluin Starla ah!" rengek Starla. Hal itu membuat Prita tertawa dan Kennan terkekeh kecil.

"Bunda pulang aja. Ken udah gapapa."

"Kamu ngusir kita, nih, Ken? Mau pacaran?"

Kennan menatap Starla meminta jawaban dari gadis itu. Namun Starla malah mendorong pelan Jane untuk keluar dari ruangan.

"Dahh bunda-bunda! Hati-hati ya. Tenang aja, Ken nggak bakal bandel!"

Starla kembali menutup pintu ruangan Kennan dan menatap sengit laki-laki yang tengah menoel-noel selang infusnya.

"Mulut lo lemes banget, sih, Ken! Kalau bunda bocor ke yang lain, gimana?"

"Ya emang kenapa?"

"Kita udah sepakat untuk nggak ngasih tau siapapun soal hubungan kita. Cukup kita dan Tuhan yang tau."

Wajah Kennan terlihat tak bersahabat saat Starla kembali membahas ini. "By, mereka orang tua kita. Yang selalu deket sama kita, lambat laun juga bakal tau. Lo malu ngakuin status lo sebagai cewek gue?"

"Bukan gitu, loh, Ken..."

"Lupain." Kennan menggerakan tubuhnya untuk turun dari brangkar. Namun ia sedikit kesusahan karena selang infusnya.

Laki-laki itu berdecak dan mencabut paksa infusnya hingga setitik darah keluar.

"Ken! Lo mau ngapain, sih?" Starla berlari kecil mendekati Kennan.

KENNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang