Tentang Kennan laki-laki yang terjebak dalam trauma kecelakaan beberapa tahun silam. Tentang Kennan yang memperjuangkan perasaan dan kebebasannya, dan juga tentang Kennan yang berusaha memecah teka-teki yang kakeknya sembunyikan.
Mencari bukti diban...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo, udah lama ya aku ga up wkwkw. aku bakal up secepetnya kalo tembus 1k votes dan 2,5k komen!
Pagi ini SMARA kembali dihebohkan dengan kedua insan yang sempat dikabarkan saling mendiami satu sama lain. Pasalnya walaupun mereka jarang akur, aura saling mendiami mereka membuat SMARA terasa sunyi.
Namun kini keduanya terlihat datang ke sekolah bersama. Dengan Kennan yang menaiki motor sportnya dan Starla yang menaiki motor trailnya. Sontak saja hal itu mengundang perbincangan, ada yang sibuk menilai jika mereka akur lagi, ada juga yang beranggapan mereka berpacaran, ada juga yang beranggapan mereka berpura-pura.
Kennan dan Starla tentunya tidak peduli dengan omongan mereka karena faktanya, mereka tidak tahu apa yang terjadi di antara keduanya. Hanya tahu sebatas gembar-gembor.
"Ken perasaan gue nggak enak, deh," ucap Starla saat mereka memijakkan kaki di lantai koridor.
Kennan menoleh dan menepuk kepala Starla. "Nggak usah dengerin omongan orang, By."
"Ish bukan itu! Tapi kayak bakal ada bencana gitu yang dateng ke gue."
"STARLA GABRIELLA GANESHA! NOMOR ABSEN 28!"
Langkah kaki Starla spontan berhenti. Ini musibah di pagi hari namanya. Gadis itu menggenggam erat ujung jaket Kennan.
"Ken, kasus apa yang gue buat terakhir kali?" tanya Starla.
Kennan menatap Bumi yang berlari ke arah mereka sembari melambaikan catatan amal kebaikan dan keburukan di SMARA itu.
"Lo kempesin ban motor Pak Dudung?" Starla menggeleng.
"Nempel permen karet?" Starla menggeleng lagi.
"Nyopot spion motor Bu Hani?" Starla lagi-lagi menggeleng.
"Seinget gue, gue nggak ada bikin kasus, deh, beberapa hari ini."
"Kasus apa?" tanya Kennan pada Bumi yang baru saja sampai di depan mereka.
Bumi berdehem. "Kemarin lo bolos dari kelas, 'kan?"
"Sebelumnya, gue dapet laporan dari wakil ketos, lo mukulin Danu di kelasnya."
Mendengar pernyataan dari Bumi, Kennan menatap Starla tajam. "Ngapain lo mukulin orang?"
Starla meringis pelan, dirinya tengah berada di koridor lantai satu, otomatis banyak siswa dan guru berlalu lalang. Seketika rasa malu Starla mendominasi.
"Menurut CCTV, sebelum Starla nemuin Kennan di UKS, dia nyari lo di semua ruangan yang ada di sekolah ini termasuk kelas IPS. Dan dia denger desas desus soal Kennan ribut sama Fikri, Danu dan Gio di gudang. Gio di bawa ke rumah sakit karena cidera, lalu Fikri sama Danu cuma luka ringan jadi mereka bisa balik ke kelas. Danu sama Fikri langsung di interogasi temen-temen sekelasnya dan akhirnya mereka berdua jelasin."
