39. Their Life

5.9K 133 3
                                    

8000 kata lebih. Diresapi ya bacanya wkwkw.

Gue bingung banget kilas baliknya mau dijadiin miring apa engga fontnya. Soalnya kalo dijadiin miring, matanya pada sakit gasiie bacanya kebanyakan. Jadi gue kasih warning flashback yea

****

"Ih!" Dava merangkak ke tempat tidur saat mendapati Lula yang sedang menyusui bayi perempuan cantik itu. "Kok dia ikut-ikutan, sih? Kan ini punya aku."

Dava mendekat pada Lula. Ia sengaja meremas sebelah payudara Lula yang menganggur dengan santainya. Membuat Lula membulatkan mata kaget akan tindakan yang dilakukan Dava.

"Kamu ngalah dulu sana!" usir Lula, mendorong bahu Dava.

Dorongan Lula sama sekali tidak berarti bagi Dava. Cowok itu lebih mendekat, kali ini pada bayi perempuan yang cantik itu. Dava mencubit gemas pipinya, namun langsung diamuk oleh Lula.

"Kamu jangan cubit keras-keras, Dava." Lula mengelus pipi empuk milik Nayline.

"Aku nggak cubit kenceng, Lula..." Dava mencabik kesal. "Biasa aja dong."

Dava kembali memperhatikan anak perempuannya. Wajahnya benar-benar sangat cantik, persis seperti Lula. Lula dan anaknya seperti duplikasi, tidak ada sedikitpun yang berbeda dari mereka. Walau masih terdapat wajah tampan Dava yang tersemat di wajah putrinya. Dava tersenyum sendiri kala menelusuri pikirannya ini. Tapi fokusnya tetap tertuju pada putrinya. Melihat wajah merah merekah Nayline, malah membuat Dava ingin mencium ibu dari anak itu.

"Nayline cantik banget, kayak kamu. Tapi kamu lebih cantik." Dava melumat bibir Lula. Meskipun Lula tersentak dengan serangan tiba-tiba Dava, cewek itu tetap membalas ciuman bibir Dava yang selalu ia sukai rasanya.

Nayline. Malaikat cantik tersebut turun di antara kehidupan mereka berdua. Tepat setelah pernikahan mereka, Lula sudah bereaksi akan kehamilannya. Semenjak malam itu, Lula disuruh Dava untuk tidak lagi meminum pil kontrasepsi yang biasa ia minum. Dan ya, Lula dinyatakan hamil setelahnya dengan usia kandungan 2 minggu.

Pada masa-masa kehamilannya, semua hal sudah Lula lewati saat itu. Berbeda dari kandungannya yang saat itu telah gugur, hamil Nayline lebih parah dan memacu Lula untuk berusaha lebih keras agar dirinya bisa bangkit pada kehamilannya yang kedua ini. Lula juga tidak ingin kejadian saat itu terulang lagi. Ia lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Dava pun turut andil direpotkan oleh Lula saat itu. Lula entah kenapa berubah menjadi lebih manja dan tidak bisa melakukan hal-hal hanya dengan dirinya sendiri. Ia memerlukan Dava sangat banyak. Hampir 24 jam dirinya tidak mau lepas dari Dava.

Tetapi terkadang Lula juga tiba-tiba saja menjauh tanpa sebab. Cewek itu sok sibuk dengan kesibukan tugasnya sampai tidak mengacuhkan Dava. Bukannya benar-benar sibuk, tapi Lula merasa bahwa dirinya tidak ingin diganggu dulu. Dan selang waktu perubahan sifat manja dan tidak pedulinya berubah sangat cepat. Dava sampai terheran melihat perubahan sikap Lula yang sangat drastis dan cepat itu.

Jika Lula sudah dalam mode tak peduli, ia bisa benar-benar lupa akan dunia sekitarnya. Seperti yang dilakukannya saat itu.

Flashback on

"La..."

Dava sudah berkali-kali memanggil Lula agar melihat kepadanya. Ia sampai frustasi sendiri memanggilnya, walau tidak membuatnya lelah untuk menarik perhatian wanita itu. Dan yang dipanggil masih fokus mengetikkan rangkaian kalimat untuk tugasnya itu. Tidak terlalu banyak tugas, tapi tetap membuatnya tidak mau fokus pada dunia sekitar. Dava sampai mencari perhatian Lula dengan menggoda cewek itu. Dava melepaskan pakaian Lula hingga menyisakan bra dan celana dalam saja. Namun hal itu seolah tidak berpengaruh pada Lula.

LALULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang