Part 1🌹

237K 17.1K 720
                                    

"Kenapa kau tega mengkhianatiku, George?" Nara bertanya dengan terbata-bata lantaran tusukan di perutnya memberikan rasa sakit tak terkira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau tega mengkhianatiku, George?" Nara bertanya dengan terbata-bata lantaran tusukan di perutnya memberikan rasa sakit tak terkira. Rasa sakit yang baru pertama kali dirasakannya.

Pria bernama George itu tersenyum sinis, kian menekan pisau di tangannya ke perut Nara, mendekatkan bibirnya ke telinga Nara, dan berbisik lirih. "Karena kau hanyalah alat untuk mendapatkan kekayaan dan ketenaran. Sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu karena aku sudah mendapatkan keduanya." Dengan sadis menarik pisau dan menusukkannya ke jantung perempuan yang menjabat sebagai kekasihnya.

Tawa memuakkannya menggema di dalam ruangan. Sorot matanya memancarkan kepuasan dan kebahagiaan. Tak peduli pada seseorang yang sangat mencintainya dan menemaninya selama lima tahun belakangan ini karena kekayaan sudah membutakan hati nurani dan akal sehatnya.

Sedangkan Nara, di sisa-sisa kesadarannya hanya bisa menangis dan memaki dirinya sendiri karena telah mempercayai penghianat seperti George dan mengabaikan Isaac, pria yang mencintainya dengan tulus.

"Jika ada kehidupan kedua, aku tidak akan pernah sudi menjalin hubungan dengan pria jahat seperti George dan mencampakkan pria sebaik Isaac." Batinnya dan setelah itu, jiwanya terasa ditarik secara paksa. Menyakitkan.

Kehampaan dan kekosongan. Berpikir dirinya akan pergi untuk selama-lamanya dalam keadaan menyedihkan.

Meraung, menjerit, dan memaki diri sendiri karena dihancurkan oleh pria yang dicintainya.

Tidak terima dengan fakta menyakitkan. Ingin kembali ke masa lalu dan mempercayai Isaac (suaminya) sepenuhnya sehingga kejadian menyedihkan ini tidak akan terjadi.

Dalam kesunyian, emosinya meledak. Batinnya menjerit. Hatinya hancur lebur karena pedihnya penghianatan.

Dirinya seperti secarik kertas putih yang terbakar oleh api. Menjadi abu, rapuh, dan tak berarti. Angin menerpa, meniupnya, dan meleburkannya.

"Penawaran dimulai dari 100.000 dolar."

Samar-samar suara pembawa acara terdengar menembus kehampaan yang dirasakan Nara.

Gadis cantik berambut pirang itu mengernyit. Berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat.

Suasana di sekitarnya semakin heboh saat iris hazelnya terbuka sepenuhnya.

"1 JUTA DOLAR!"

Nara mengerjap. Kepalanya mendadak sakit mendengar keributan di sekitarnya. Mengalahkan suara ramai di pasar. Mengalahkan suara ibu-ibu yang sedang berebutan barang diskon.

"5 JUTA DOLAR!"

Semua tatapan lapar dan liar tertuju padanya. Bahkan ada yang sampai meneteskan air liurnya.

Nara mengerjap heran. Suasana di sekitarnya begitu mirip dengan kejadian lima tahun lalu. Dimana ia liburan ke London setelah selesai UAS semester 4, masuk ke mobil yang salah, dibius, dan berakhir sebagai bahan lelang di sebuah Club malam.

Tubuh Nara menegang kaku sebelum akhirnya tersenyum lebar. Batinnya menjerit kesenangan karena dirinya benar-benar mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya.

Tidak menyadari bahwa senyumannya mampu menaikkan harga penawaran.

Para pria berlomba-lomba untuk mendapatkan Nara karena Nara sangat cantik dan menggemaskan saat tersenyum. Belum lagi tubuh sexy dan wajah polos alaminya membuat siapapun bergairah memilikinya.

"50 JUTA DOLAR!"

Bukannya takut, Nara malah tersenyum bangga melihat betapa berharga dirinya.

'lihatlah, George. Aku begitu berarti dan berharga. Kau saja yang tidak mampu menghargai ku.' kekehnya dalam diam.

"80 JUTA DOLAR!!"

Nara semakin bangga. 'teruskanlah menaikkan harga supaya aku bisa membuat sebuah novel yang berlabelkan 'kisah nyata' hoho.'

"85 JUTA DOLAR!"

"90 JUTA DOLAR!"

"95 JUTA DOLAR!"

"96 JUTA DOLAR!"

"98 JUTA DOLAR!"

"100 JUTA DOLAR!"

"150 JUTA DOLAR!!" Keadaan semakin ricuh.

Nara menguap. "Kapan selesainya?" Gumamnya tak sabaran. Tubuhnya mulai menggigil karena pakaiannya begitu terbuka.

"200 JUTA DOLAR!"

Mendadak kericuhan tadi berhenti. Suasana menjadi mencekam. Semua mata menoleh pada orang yang menyebutkan penawaran paling gila di antara yang lainnya, termasuk Nara.

Nara diam membisu kala matanya bertatapan langsung dengan orang itu. 'Isaac?' batinnya kaget.

"SELAMAT UNTUK TUAN ISAAC KING NELSON!"

Bersambung....

Author note:

-Aku kembali lagi dengan cerita baru. Padahal rencananya setelah menulis cerita My Second Life aku mau Hiatus di wattpad😔

-Cerita ini mengambil tema time travel ke masa lalunya sendiri karena aku sedang suka dengan cerita yang kayak gini(◔‿◔)

-Tokoh utama laki-laki bakal manis kek Kenan. Lebih manis kayaknya :v

-Tokoh utama perempuan sifatnya mau ku buat santuy trulala kek si Devi yg di cerita Queen Of Werewolf🤣

-Jangan lupa follow akunku firza532

-Jangan lupa vote dan komen supaya aku makin semangat nulisnya.

-Terutama jangan copas ceritanya! Cukup jadi penikmat aja ya, say!

-Start: 13 November 2021

Author,
firza532

Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang