Hey, hey, hey.
Aku kembali lagi🙋
Bagi yang sudah lupa alur, silahkan baca dulu part 29 & 30 🔥
Suasana hati Nara jauh lebih tenang daripada yang tadi setelah Krasnaya sadar.
Nara senang melihat Krasnaya tidak terpuruk atau pun tertekan setelah mendapatkan kekerasan dari George.
Perasaan takut, bersalah, dan cemas yang dirasakan Nara telah menguap sepenuhnya melihat Krasnaya baik-baik saja.
Sekarang Nara baru mood untuk melakukan segala sesuatu. Bahkan kini bibirnya sudah bisa membentuk sebuah senyuman.
Sementara itu, Isaac menghela nafas lega melihat perubahan Nara.
Melihat suasana hati Nara yang membaik, Isaac pun mengajak Nara untuk makan malam di restoran sembari mencari angin segar.
Untungnya Nara tidak menolak ajakan Isaac. Nara malah mengiyakan ajakan Isaac dengan antusias.
Suara antusias dan gairah hidup Nara telah kembali sepenuhnya. Memberikan kelegaan tak terkira bagi Isaac.
"Wah! Tempat yang kau pilih sangat strategis. Di sini kita bisa melihat seisi kota." Gumam Nara senang kala sampai di tempat tujuan.
"Lihatlah betapa cantiknya pemandangan kota di malam hari, membuat perasaanku menjadi lebih baik."
Isaac tersenyum. "Bagiku, kau lebih cantik dibandingkan pemandangan kota di malam hari, amour."
Nara menoleh dan tertawa geli. "Aku tahu." Jawabnya percaya diri. Lalu, kembali mengalihkan pandangannya.
Isaac menghela nafas pelan. Niat hati ingin menggoda Nara dan membuat perempuan itu blushing, Nara malah menjawab pertanyaannya dengan santai dan percaya diri.
Ah, Isaac lupa.
Istrinya kan memang sosok perempuan paling percaya diri di muka bumi ini!
Nara-nya terlalu unik!
"Permisi, tuan. Anda ingin pesan apa?" Tanya pelayan restoran yang sudah berada di dekat meja Isaac dan Nara.
"Fish and chips, bubble and squek, roast meat, banger and mash, lancashire hotpot, haggis, steak, scotch egg, lamb sandwich, dan muffin. Masing-masing dua porsi." Sahut Isaac lancar sedangkan Nara melongo kaget.
"Baik, tuan. Tunggu sebentar. Kami akan segera menghidangkannya." Pelayan pun meninggalkan mereka.
"Kenapa kau memesan makanan sebanyak itu?" Tanya Nara tak habis pikir.
"Karena kau belum makan dari pagi, amour. Aku takut kau akan jatuh sakit."
"Tapi, bukankah semua makanan tadi sangat berlebihan? Bagaimana kalau makanannya tidak habis?"
"Tidak berlebihan sama sekali, amour. Dan kalau makanannya tidak habis, kita cukup membiarkannya."
Nara berdecak kesal. "Sayang kalau buang-buang uang seperti itu."
"Apakah kau lupa, amour? Suamimu ini kaya raya. Jadi, tidak masalah jika membuang sedikit uang. Hitung-hitung untuk membantu restoran ini agar terus berjalan."
Jawaban Isaac membuat Nara menggelengkan kepala heran. Suaminya terlalu sombong. Untung tampan!
Tak menunggu lama, semua makanan yang dipesan Isaac pun telah terhidangkan di atas meja.
Isaac tersenyum lembut ke arah Nara. "Makanlah yang banyak, amour. Perutmu pasti sangat kelaparan setelah menghadapi masalah hari ini." Mengusap pipi Nara penuh kasih sayang.
Nara membalasnya dengan senyuman manis dan mengangguk. Kemudian, mulai melahap makanannya.
Wanita cantik itu dilanda kelaparan karena pagi-pagi buta sekali dia sudah bangun demi kelancaran resepsi pernikahan.
Mulai dengan mandi, memakai make up yang ribet bukan main, memakai baju pengantin, dan setelah memakai baju pengantin dia foto-foto dulu untuk dijadikan kenang-kenangan. Dan, berlanjut dengan diculik oleh George.
"Maafkan aku, amour."
Ucapan lirih Isaac membuat kunyahan Nara terhenti. Kemudian, mengalihkan pandangannya dari makanan. "Hah?!" Cengonya.
"Maafkan aku karena tidak berhasil melindungimu dan hampir membuatmu dicelakai George." Jelas Isaac tertunduk.
Nara menghela nafas panjang. "Itu bukan salahmu. Jadi, jangan meminta maaf padaku."
"Ini salahku! Andai saja aku menyuruh anak buahku untuk lebih menjaga keamananmu, kejadian hari ini pasti tidak akan terjadi."
"Yah, siapa yang menyangka George akan beraksi di acara pernikahan kita." Celetuk Nara. Meletakkan sendoknya di atas piring dan mengenggam lembut tangan Isaac. Tatapannya tertuju lurus ke mata suaminya.
"Harusnya aku yang minta maaf padamu. Karena aku diculik George, resepsi pernikahan yang sudah kau rancang dan persiapkan dari jauh-jauh hari menjadi berantakan."
Tatapannya kini berubah menjadi sendu. "Kau pasti sedih 'kan melihat jerih payahmu selama ini berakhir sia-sia karena aku diculik?"
Isaac mengenggam balik tangan Nara. "Aku tidak sedih sama sekali karena yang paling terpenting bagiku adalah keselamatanmu. Pesta pernikahan bisa ku rencanakan lagi nanti tapi tidak dengan keselamatanmu, amour."
Isaac mengecup punggung tangan Nara sekilas.
"Aku bisa merencanakan pesta pernikahan kita lagi nantinya dan aku janji akan memberikan pesta yang lebih mewah daripada hari ini."
Nara tersenyum manis. Perkataan Isaac membuat hatinya berbunga-bunga. Suaminya itu terlalu manis.
Isaac melepaskan genggamannya dari Nara sehingga wanita cantik itu merasa hampa.
Namun, perlakuan Isaac selanjutnya memberikan kehangatan lagi padanya.
Isaac meletakkan steak yang sudah dipotong ke atas piring Nara. "Makanlah lebih banyak, amour."
Nara mengangguk penuh semangat. Mengucapkan terima kasih dan kembali melanjutkan acara makannya.
Mereka makan malam, ditemani oleh obrolan ringan dan membahagiakan. Senyum dan tawa menghiasi bibir mereka sepanjang makan malam.
Meskipun pesta pernikahan mereka terpaksa ditunda karena kejadian tak terduga, mereka tetap merasa bahagia karena yang paling terpenting bagi mereka adalah bisa bersama dengan orang tercinta.
Bersambung...
3/2/22
00.22
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Husband
RomanceDi akhir kehidupannya, Nara sangat menyesal telah meragukan Isaac dan lebih memilih George yang menghancurkannya tanpa sisa. Merebut hartanya dan membunuhnya. Namun, siapa sangka Nara kembali ke masa lalu. Lebih tepatnya saat dia diculik saat jalan...