Part 24🌹

54.6K 6.2K 124
                                    

‍"Kau kenapa, amour?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‍"Kau kenapa, amour?"

Isaac bertanya penuh kekhawatiran lantaran panik melihat wajah pucat pasi istrinya.

Ringisan kecil dan samar yang dikeluarkan Nara pun semakin membuatnya khawatir.

Tangannya menempel di dahi Nara. Mengecek suhu tubuh istrinya. "Tidak panas." Komentarnya.

"Aku bukan demam tapi sakit perut karena sedang datang bulan." Jelas Nara lirih.

Isaac manggut-manggut mengerti. "Tunggu sebentar, amour. Aku akan membelikan obat pereda nyeri dulu untukmu. Apakah kau mau menitip sesuatu?"

"Iya."

"Apa itu?"

"Pembalut. Belikan 2 bungkus, oke?"

Isaac menelan salivanya kasar mendengar ucapan istrinya.

Seumur hidup, belum pernah dia membeli barang terlarang itu.

Entah kenapa terasa memalukan untuk dilakukan!

Akan tetapi, demi Nara, dia akan melakukannya. Meskipun itu hal yang sangat memalukan.

"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu."

Isaac mengecup kening Nara sekilas sebelum meninggalkan kamar.

Di jalan ia berpapasan dengan Jasmine, maid pribadi Nara. Maid itu menyapa Isaac sopan.

Tiba-tiba ide briliant muncul di dalam otak Isaac. "Jasmine, istriku sedang sakit perut karena datang bulan. Belikan obat dan 2 bungkus pembalut untuknya."

Jasmine mengangguk mengerti. "Baik, tuan."

"Jangan lama-lama!" Titahnya otoriter dan disanggupi oleh Jasmine.

Isaac kembali melanjutkan perjalanannya. Namun, dia tidak langsung ke kamar melainkan pergi ke dapur. Berniat menyiapkan sarapan untuk istri tercintanya.

Setibanya di dapur, para maid menatapnya terkejut sekaligus penasaran karena baru pertama kalinya Isaac masuk ke dapur.

"Ada yang bisa kami bantu, tuan?" Tanya salah satu dari mereka sedikit gemetar.

"Tidak ada. Aku ingin memasak untuk istriku dan kuharap kalian tidak menganggu."

Para maid mengangguk patuh dan mundur secara teratur. Berdiri sejauh mungkin dari Isaac supaya tidak menganggu tuan besar mereka.

Isaac mengusap dagunya. Berpikir keras harus memasak apa.

'sebaiknya aku memasak makanan yang bisa meredakan nyeri haid yang dirasakannya' batin Isaac.

Lantas mengambil ponselnya dan mencari artikel tentang itu. Wajahnya tampak begitu serius kala membaca setiap kata dalam artikel sedangkan para maid mencuri-curi pandang ke arahnya.

"Apakah di sini tersedia teh Chamomile?"

Pertanyaan Isaac membuat mereka tersentak kaget tapi tetap menjawab dengan cepat. "Tidak, tuan."

"Kalian belikan teh itu sekarang juga! Harus cepat!"

"Baik, tuan."

"Oh iya, satu lagi, belikan yoghurt juga."

"Baik, tuan."

Isaac kembali membaca artikel yang berkaitan dengan pereda nyeri saat haid.

Di sana tertulis brokoli, salmon, dan telur. Ketiga makanan itu memiliki manfaat yang bagus untuk perempuan haid.

Brokoli mengandung beberapa nutrisi, seperti vitamin A, C, B6, dan E, kalsium, kalium, dan magnesium. Bermanfaat melawan kram menstruasi.

Salmon mengandung vitamin D. Bermanfaat memenuhi kebutuhan harian tubuh, yaitu sebanyak 100 IU. Salmon juga mengandung vitamin B6.

Telur mengandung vitamin D, B6, dan E dalam telur bisa membantu melawan reaksi PMS yang membuat tidak nyaman. Ketiganya mampu mengendalikan senyawa kimia pada otak yang memicu terjadinya PMS.

Akhirnya, dia memutuskan untuk memasak ketiga itu dengan menu tumis brokoli, salmon panggang saus madu lemon, dan telur goreng.

Isaac memasaknya dengan serius seraya mengikuti resep yang tertulis di internet.

Wajah tampan dan tubuh tegapnya saat memasak terlihat sangat menggoda. Tetesan peluh membanjiri keningnya dan membasahi lehernya. Menambah kesan sexy pada dirinya.

Para maid sangat terkagum-kagum melihatnya meskipun Isaac lebih muda dari mereka. Jiwa muda mereka terpanggil begitu saja akibat melihat ketampanan bak dewa Yunani Isaac.

Lama berkutat di dapur, akhirnya dia pun selesai memasak. Senyuman puas dan bahagia terukir di bibirnya. Menghadirkan rasa gemas di dalam diri maid yang menontonnya sedari tadi.

Matanya terlihat sangat berbinar melihat hasil masakannya. Pun dengan rasanya yang tak perlu diragukan meskipun baru pertama kali memasak menu itu.

Isaac mencuci tangannya. Lalu, membawa hasil masakannya ke kamar. Tak lupa membawa teh Chamomile.

Wajahnya begitu tidak sabar. Terlihat jelas sedang menanti-nantikan reaksi terkejut Nara mengetahui dirinya yang membuat sarapan.

Bibirnya menyunggingkan senyuman manis melihat Nara sudah terlihat lebih baik dari tadi.

Sayang sekali Nara tak menyadari kehadirannya karena terlampau sibuk menonton video.

Isaac berjalan mendekat. Meletakkan nampan makanan di atas meja. Berjalan menghampiri Nara dan duduk di dekatnya. "Perutmu sudah tidak sakit?"

"Masih sakit."

"Kalau begitu, sarapan dulu ya? Aku sudah membuatkan sarapan untukmu."

"Kau yang membuatkannya untukku?" Kaget Nara.

Isaac tersenyum senang. "Iya."

Nara berdecak kagum. Sedangkan Isaac langsung menggendong tubuh Nara. "Kau membuatku kaget." Kesalnya.

Isaac tertawa kecil. Menurunkan Nara di sofa. Kemudian duduk di samping istrinya itu. "Sebelumnya aku mencari tahu di google. Katanya makanan ini bisa meredakan nyeri haid yang kau rasakan. Semoga saja memang bisa meredakan nyerinya."

Nara mengulum senyum mendengar perkataan manis suaminya. Dipeluknya Isaac dengan manja. "Astaga!! Kau perhatian sekali. Bagaimana ini? Aku jadi semakin mencintaimu."

Jantung Isaac berdegup kencang mendengar perkataan Nara. Pipinya bersemu merah. Pun dengan sikapnya yang mulai salah tingkah.

Nara terbahak melihat reaksi menggemaskan suami tampannya.

"Jangan tertawa, amour!"

"Kenapa?" Tanya Nara sok ngambek.

Isaac menangkup wajah Nara lembut. "Karena jantungku tidak akan kuat melihat tawamu."

Bersambung ...

25/12/21

firza532

Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang