Isaac langsung menendang Alaric beserta keluarga pria itu dari perusahaan ibunya setelah berhasil mengambil alih perusahaan.
Tidak hanya itu, Isaac menjebloskan mereka ke penjara karena terbukti menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi dan menghindari pembayaran pajak.
Isaac juga menyerahkan bukti kesalahan mereka yang lain sehingga mereka sekeluarga tidak bisa mengelak dan membebaskan diri dari hukuman.
Kejayaan keluarga Alaric hancur dalam sekejap mata karena ulah Isaac. Semua orang mengetahui siapa mereka sebenarnya. Semua orang menghujat mereka dan menyumpahi mereka.
Kehancuran Keluarga Alaric tidak berpengaruh pada Isaac sebab Isaac membeberkan semua fakta. Tentang ibunya pemilik perusahaan yang sebenarnya, tentang ibunya yang dibunuh secara terencana, dan tentang Alaric yang tidak pernah menganggapnya ada semenjak sang ibu meninggal.
Kini, Isaac bisa hidup tenang dengan Nara tanpa terjerat bayangan masa lalu lagi. Rasanya sangat melegakan bagi pria itu.
"Amour, kau sudah siap?"
Semua akan terasa lebih indah dimulai sekarang karena pesta pernikahan akan digelar dan disaksikan oleh banyak orang.
Ya, acara pesta pernikahan yang sempat tertunda karena ulah George akan dilangsungkan hari ini. Lebih meriah, lebih ceria, dan lebih berkesan.
"Belum! Tunggu sebentar lagi!" Nara mematut penampilannya di depan cermin. Memastikan apakah penampilannya sudah Wow atau belum.
Isaac tersenyum melihat tingkah Nara. Lantas berjalan mendekati wanita cantik itu dan memeluk dari belakang. Melingkarkan tangannya hati-hati di sekitar perut buncit sang istri.
Tindakannya membuat Nara sedikit terkejut, sebelum tersenyum pada akhirnya.
"Jangan khawatir karena penampilanmu sudah sempurna, amour."
Nara kian tersenyum lebar. "Benarkah?" Mendengar perkataan langsung dari Isaac, baru lah dia merasa percaya diri dengan penampilannya.
Isaac mengangguk lalu melayangkan kecupan singkat di puncak kepala Nara.
"Make up ku tidak berlebihan, 'kan?"
Isaac menggeleng. "Tenanglah, amour. Penampilan dan make up mu sangat sempurna."
Nara tersenyum senang mendengar perkataan suaminya.
"Nanti kalau lelah, jangan menahannya, oke? Katakan langsung padaku karena aku tidak ingin kau kelelahan sehingga berimbas pada anak kita, amour."
Nara mengangguk mengerti.
Isaac pun melepaskan pelukannya. "Ayo kita ke bawah. Para tamu pasti sudah menunggu kehadiran kita."
Nara berbalik dan menggandeng tangan Isaac. "Ayo kita ke sana dan membuat mereka terpana oleh ketampanan dan kecantikan kita." Kikiknya.
Isaac tersenyum geli melihat tingkah penuh semangat Nara mengingat sebelumnya istrinya itu masih gugup.
Tanpa membuang waktu, mereka pergi ke lantai bawah. Lebih tepatnya di ballrom hotel.
Kala menginjakkan kaki pertama kali di sana, semua mata tertuju pada mereka. Tatapan kagum menyertai langkah mereka.
Senyuman bahagia terus terpampang di bibir mereka. Terlihat jelas mereka sangat bahagia.
"Akhirnya kalian ke sini juga. Mommy pikir Nara kembali di culik orang." Ucap Mommy Nara lega.
Isaac tersenyum. "Setelah hari itu, siapapun tidak akan bisa menculik Nara dariku, mom."
Nara mengembungkan pipi kesal. "Yah. Bagaimana orang lain bisa menculikku kalau aku selalu dikelilingi oleh bodyguard?"
Isaac dan mommy Nara tertawa mendengar perkataan Nara yang memang benar adanya.
"Oh ya, mom. Daddy mana? Kenapa Nara tidak melihat Daddy di sini?" Wanita cantik itu celingak celinguk mencari keberadaan sosok Daddy tercintanya.
"Entahlah. Tadi dia izin mengobrol dengan rekan bisnisnya dan meninggalkan mommy sendirian di sini." Jawab mommy Nara sebal.
"Wah. Daddy jahat sekali meninggalkan mommy di sini." Nara malah memanas-manasi mommy nya.
"Huh! Lihat saja nanti! Mommy akan mendiamkannya selama berhari-hari."
"Bagus, mom. Aku dukung." Kikik Nara.
"Putri Daddy cantik sekali hari ini. Tidak tahu berapa banyak pria yang akan jatuh hati padamu."
Orang yang menjadi topik perbincangan tiba-tiba saja nongol di sana dan memuji Nara.
"Jangan dipikirkan dad karena Daddy tidak akan sanggup menghitung berapa banyak pria yang jatuh cinta pada kecantikanku." Sahut Nara percaya diri. Menghadirkan tawa dari keluarganya.
Mereka berbincang sejenak sebelum akhirnya berpisah untuk menyapa para tamu.
Di saat menyapa para tamu, bisa-bisanya Isaac tetap bersikap posesif dan tidak membiarkan pria manapun bersentuhan dengan istrinya.
Bahkan, Isaac hampir memukul seorang pria jika tidak berhasil ditenangkan oleh Nara.
Begitulah Isaac. Pria yang sangat posesif dan menjaga miliknya. Apapun caranya!
-Selesai-
Selanjutnya kelahiran baby Nara dan Isaac😗
Setuju??
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Husband
RomanceDi akhir kehidupannya, Nara sangat menyesal telah meragukan Isaac dan lebih memilih George yang menghancurkannya tanpa sisa. Merebut hartanya dan membunuhnya. Namun, siapa sangka Nara kembali ke masa lalu. Lebih tepatnya saat dia diculik saat jalan...