Suara jeritan minta tolong memanggil gadis cantik itu untuk mendekat ke asal suara meskipun dirinya harus menghadiri acara penting sahabatnya.
Entah mengapa, jeritan minta tolong itu tak bisa diabaikannya meskipun hanya terdengar satu kali.
Langkah kakinya kian bertambah cepat karena takut kehilangan jejak. Nafasnya mulai ngos-ngosan dan keringatnya mulai bercucuran. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi penghalang baginya.
Ia terus berlari mendekati asal suara hingga kakinya berhenti di depan sebuah gudang penyimpanan barang. Tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam ruangan dan melotot kaget melihat sahabatnya sedang disekap oleh seorang pria bermasker hitam yang sangat dikenalinya, siapa lagi kalau bukan George.
"KAU GILA?!" bentaknya marah sambil menuding wajah George.
Tatapan tajamnya berganti khawatir kala melihat keadaan Nara.
Sahabatnya itu perlahan mulai kehilangan kesadaran.
Namun, di detik-detik terakhir, Nara menatapnya penuh harap seakan menggantungkan harapan besar padanya.
"Dasar penganggu! Dari dulu kau selalu saja mengangguku dan Nara! Padahal kalau kau tidak menganggu hubungan kami, aku bisa menjadi pria kaya raya seperti yang ada di dalam mimpiku!" Desis George marah.
Krasnaya menggeram kesal mendengar perkataan menjengkelkan yang keluar dari mulut George. "Bagaimana mungkin aku membiarkan sahabatku dijerat oleh pria busuk sepertimu?!"
"Sahabat?! Kau bisa menganggapnya sahabat di saat dia akan menjadi istri idolamu?!"
Krasnaya menatap George garang. "Tentu saja bisa! Bagiku idola itu tidak harus dimiliki karena aku bukan perusak hubungan orang sepertimu." Tuturnya pedas.
George berjalan mendekati Krasnaya dan hendak memukul Krasnaya tapi gadis itu refleks menghindar.
"Gadis sialan! Hari ini aku pasti akan membunuhmu," kata George tak main-main sehingga membuat Krasnaya panik tapi dia berusaha tenang.
"Kau berani membunuhku? Tidak takut masuk penjara seumur hidup?"
"Aku tidak akan masuk penjara karena tidak ada bukti." Seringai George. Aura membunuh menguar keluar dari tubuhnya.
Krasnaya mengepalkan tangannya menahan takut.
Wajar saja jika dia merasa takut karena seumur hidup, baru kali ini dia bertemu pria gila yang berniat membunuhnya seperti George.
Matanya bergerak liar. Mencari barang yang dirasanya bisa melumpuhkan George.
Apapun caranya dia harus mengalahkan George supaya bisa membawa Nara keluar dengan aman.
Krasnaya menghindar lagi ketika George hendak menangkapnya.
Di saat-saat terdesak itu, Krasnaya merutuki dirinya yang tak pernah belajar ilmu bela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Husband
RomanceDi akhir kehidupannya, Nara sangat menyesal telah meragukan Isaac dan lebih memilih George yang menghancurkannya tanpa sisa. Merebut hartanya dan membunuhnya. Namun, siapa sangka Nara kembali ke masa lalu. Lebih tepatnya saat dia diculik saat jalan...