"Rin, kamu ikut sama kami ya?" pinta Kamila saat mereka bersiap pulang.
"Prabu, tolong gantiin gue ya," sahut Riko cepat sembari menyodorkan kunci mobilnya.
Arin dan Prabu saling pandang.
"Bar, lu sama cewek lu ya," kata Riko sembari menepuk bahu Bara.
"Cewek, cewek pale lu."
"Gass ngeeeng aja napa sih?" canda Riko.
Bara menyepak kaki Riko, tapi sang polisi lebih gesit.
"Udah lah, gas aja. Kapan lagi dapet yang model begitu. Lagian udah lu icip juga kan? Duh, karier buaya gue kalah ama bocah cupu kek lu."
Kamila dan Arin hanya bisa terkekeh mendengar ocehan Riko saat menggoda Bara yang salah tingkah.
Dua wanita itu duduk di kursi penumpang, sementara Riko dan Prabu duduk di depan."Mas Cakra, mau permen?" tawar Kamila.
"Kupasin dong, mana bisa ngupas sambil nyetir," sahut Riko.
"Aku nawarin Mas Cakra, bukan kamu."
Prabu tersenyum, tanpa mengalihkan pandangan.
"Boleh, siniin."
"Mau rasa apa?" tanya Arin dan Kamila bersamaan.
Arin menyodorkan permen kopi dan Kamila menyodorkan permen tutti frutty.
"Kompaknya," canda Prabu.
Riko menoleh. "Kompak bangey kayak istri pertana istri kedua," ketus Riko.
Prabu terkekeh dan mengambil semua permennya dengan tangan kiri.
"Makasih."
Arin dan Kamila mengangguk dan tersenyum tipis.
"Ngantuk," keluh Kamila kemudian.
"Tidur aja, nanti kami bangunin."
Tak ada suara obrolan terdengar setelah itu. Hanya iringan suara Duta Sheila on 7 yang menyanyikan lagu Anugrah terindah yang pernah ku miliki mengiringi perjalanan mereka.
Riko menoleh ke belakang, dua wanita itu tertidur.
"Jadi, lu udah kenal sama Kamila sebelum ini?"
"Hm?"
Prabu pura-pura tidak dengar.
"Kenapa dunia sesempit ini."
Prabu lagi-lagi tak merespon. Tangannya kemudian meraih dua permen yang tadi di letakkannya di spido.
"Kamu mau kanan apa kiri?" tanya Prabu.
"Hm?"
"Pilih aja."
"Lu yang pilih, gue sisanya. Itu punya lu kan."
Riko mengerti maksud permainan Prabu.
"Oke, aku ambil yang kanan. Ini buat kamu."
Riko menerima permeb di genggaman Prabu. Keduanya sama-sama tidak tahu permen apa yang ada di masing-masing tangan mereka.
"Jaga baik-baik, siapapun itu. Mereka pantas jadi bagian pink atau pun hijau. Semua aparat, butuh pendamping yang kuat dan hebat. Seperti mereka."
Riko terkekeh mendengar ucapan Prabu. Dia membalik tangannya. Senyum terkembang di wajah keduanya.
"Jaga dia. Gue mohon. Gue yakin lu bisa bahagian dia."
"Oke, deal. Kamu juga harus jaga dia. Jangan pernah bikin dia nangis dan terluka. Ini rahasia, ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/289643499-288-k35303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Green or Pink (END)
Romance"Bu, besok aku mau punya seragam hijau. Foto cantik, sama Abang." "Kenapa hijau?" "Karena Abang seragamnya hijau. Kata Abang, seragam istrinya juga hijau. Kan Arin besok gede jadi istri Abang." "Arin, Arin. Jangan suka warna hanya karena seseorang...