TREAT YOU BETTER (2)

674 96 324
                                    

Shoyo membuka matanya, silau. Dia melihat sekeliling. Ah, dia sudah di rumah sakit, lagi. Pasti Sakusa yang membawanya.

Sakusa baru saja keluar dari kamar mandi, dia melihat Shoyo sudah sadar, lalu menunduk.

"Tolong, kalau mau marah nanti saja. Aku sudah dimarahi semalaman," cicitnya. Dia jadi terlihat seperti anak anjing yang ketakutan.

Shoyo mengernyitkan dahi, ah, Sakusa pasti merasa bersalah karena memukul Oikawa di studio. Tapi, kenapa dia dimarahi? Oleh siapa?

"Mama, saat kemarin sore aku membawamu kembali dalam keadaan pingsan, mama mengomeliku sampai malam. Kupingku panas," jelas Sakusa seolah tau isi pikiran Shoyo.

"Hmm, aku tidak marah kok," Shoyo tersenyum. Dia menggigit bibir bawahnya menahan geli, ingin dia tertawa melihat ekspresi Sakusa saat ini. 'Drummer misterius' yang terkenal dengan penampilan badboy ini ternyata 'anak mama' yang cukup lembut.

"Hingg," Sakusa masih menunduk.

"Kemarilah," ujar Shoyo.

Sakusa menurut, masih menunduk.

Shoyo memegang dahi Sakusa, melihat bekas luka dekat alisnya.
"Kamu juga terluka," ucap Shoyo sambil menyentuh sekitar luka itu.

"Kamu juga terluka," ucap Shoyo sambil menyentuh sekitar luka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya luka kecil," Sakusa menatap wajah Shoyo. Wajah cantik dengan manik mata jingga. Menawan.

"Bagaimana dengan--"

"Dia tak mati, hanya luka ringan,"

"Hahhh, kenapa kau melakukan itu?"

"Dia menyakitimu, aku tak tahan,"

"Kau suka aku?"

"Ya, eh, kau tau?" Sakusa mundur selangkah karena kaget. Wajahnya sontak memerah, seperti tomat. Dia membuang muka sambil menutup wajahnya.

"Pfft, ternyata benar. Padahal aku hanya asal bicara," Shoyo tersenyum. Akhirnya, senyum hangat itu muncul lagi.

"Hmm, tapi kau tak suka aku," ujar Sakusa.

"Ya, benar," jawab Shoyo tegas.

"Hing, hidoi.. setidaknya gugup lah saat menjawabnya. Jangan frontal begitu,"

"Kau mau aku berpura-pura?"

"Tidak, tapi--"

"Hmm, ya, aku tau," Shoyo mengambil ponsel di nakas.

"Mau menghubungi Oikawa lagi?"

"Hmm, tapi sudah dia blokir." Shoyo kembali meletakkan ponsel di nakas.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Sakusa menarik kursi dan duduk di dekat Shoyo.

"Apa lagi? Melakukan nya sendiri, tentu saja. Bukan karena aku masih mencintai Oikawa, namun, bayi ini adalah darah daging ku. Aku tak sanggup membuangnya," Shoyo mengelus lembut perutnya.

HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang