LOOK AT ME

792 66 62
                                    

(Gambar diambil dari Manhua yang berjudul "salad days" by: TangLiuZang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Gambar diambil dari Manhua yang berjudul "salad days" by: TangLiuZang)

Musik mengalun lembut, mengiringi gerakan lemah gemulai dari si penari.
Berputar, melompat, dan bergerak lincah meliuk-liukan tubuhnya dengan indah. Memikat hati, menarik mata untuk tetap menatapnya. Sangat indah.

Kostum yang berbahan tipis dan ringan terbang melayang mengikuti gerakan. Musik sudah hampir sampai di penghujung, gerakannya juga sudah mendekati akhir. Gerakan memukau dan tarian indah itu berakhir dengan meriah.

Semua penonton berdiri dari tempat duduk dan tepuk tangan membahana memenuhi ruang pertunjukan. Tapi itu baru penampilan pertama. Masih ada banyak penampilan lainnya yang tak kalah memukau mata.

Sebagai penampil pertama, Shoyo mendapat banyak tekanan. Dia tidak boleh melakukan sedikitpun kesalahan dan harus memberikan penampilan super bagus supaya meninggalkan kesan bagus pada penonton. Shoyo sudah berlatih selama dua tahun untuk sampai di pertandingan dengan skala besar seperti ini. Tentu saja dia tidak ingin kecewa.

Sejak SMP, Shoyo mendaftar di sekolah balet dan menemukan bahwa dia berbakat di bidang itu. Meski orangtuanya menantang keras, dia tetap bersikeras. Alhasil, orangtuanya menganggap bahwa dia sudah mati.

Hidup sendiri sejak SMP, itu sangat berat. Terlebih dalam hal ekonomi. Untungnya Shoyo sangat bagus dalam balet dan sering mengikuti kompetisi kecil yang diadakan di kotanya. Dia sudah melanglang buana ke berbagai pelosok Miyagi lalu merambah hingga penjuru Jepang. Semua demi hobi dan uang. Hobinya untuk menarikan balet, dan uang untuk tetap bisa berlatih balet.

Gurunya, Kiyoko-san, menaruh minat besar pada Shoyo. Dia melihat Shoyo sebagai sebuah potensi yang bisa mencapai titik tertinggi di dunia balet. Dan itu terbukti. Dari yang awalnya sekolah balet berbasis kecil, ia menyewa sebuah studio dengan murid tidak sampai dua puluh orang, hingga sekarang memiliki gedung khusus untuk akademi balet miliknya. Tidak hanya satu, dia membuat cabang sekolah balet di enam kota besar Jepang. Semua itu berkat usaha kerasnya dalam membesarkan Shoyo. Popularitas Shoyo mengundang banyak investor ke dalam bisnisnya.

Salah satunya pemilik perusahaan game terbesar di Jepang, nomor dua di Asia, Kozume Kenma.

Aneh, bukan?
Kenapa perusahaan game malah bekerja sama dengan akademi balet?

Alasannya simpel.
CEO-nya jatuh cinta pada Shoyo.

Wajar jika ballerina atau danseur memiliki sponsor di belakang mereka. Biasanya tidak hanya satu atau dua. Anak didik Kiyoko yang lainnya juga begitu. Mulai dari pengusaha hingga artis, laki-laki dan juga perempuan. Biasanya mereka akan datang pada setiap pertunjukan dan 'menyuntikkan' dana pada ballerina/danseur kesukaan mereka. Itu suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka jika bisa dianggap berdiri di belakang penari favorit mereka.

Tapi itu tidak berlaku untuk Shoyo.
Sejak dia mengikuti kompetisi di Tokyo, setahun setelah dia belajar balet, dia sudah menarik banyak perhatian. Awalnya seperti yang lain, dia juga punya banyak sponsor. Namun sejak Kozume Kenma muncul, tidak ada lagi orang yang ikut berdiri di belakang Shoyo.

HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang