Kalian percaya pada cinta pandangan pertama?
Aku tidak. Sebab bagi ku, cinta butuh alasan. Entah itu karena sikapnya, rupanya, ataupun kenyamanan yang ia hadirkan. Tidak ada cinta yang instan di mataku. Cinta yang hadir di detik mata kalian bertemu. Itu sama saja dengan cinta akan rupanya, jadi, cinta itu juga memiliki alasan.
Begitulah bagaimana aku jatuh cinta pada Shoyo.
Pertemuan pertama kami adalah saat aku tertinggal dari anggota tim dan menunggu mereka menjemput. Shoyo menghampiri ku dan menanyakan pertanyaan seputar voli. Itu pertemuan singkat, namun aku menaruh perhatian padanya.
Pertemuan selanjutnya adalah di lapangan. Dia yang seorang middle blocker tim lawan bertemu denganku yang berperan sebagai setter. Selesai pertandingn kami saling berkenalan dan mengobrol singkat. Tapi percakapan kami diinterupsi oleh kekasihnya.
Uh, aku jatuh hati pada pacar orang.
Bertahun-tahun hubungan yang aku dan Shoyo jalani hanya sebagai teman. Tapi aku pernah mengungkapkan perasaan padanya pada suatu waktu. Ungkapan itu tidak bermaksud meminta jawaban. Aku hanya ingin ia tau bahwa aku sangat menyukainya. Tapi, ya. Seperti yang bisa kalian tebak, Shoyo menolak ku begitu saja karena dia sangat menyayangi Tsukishima.
Singkat cerita, aku yang mewarisi perusahaan ayahku langsung menjadi CEO di usia muda karena kecelakaan yang menimpa beliau. Ayah dan ibuku tewas di hari aku lulus SMA. Aku langsung duduk di bangku kepemimpinan tertinggi pada usia yang masih sangat belia. Tanpa pengalaman dan pendidikan khusus, aku berhasil berjuang sendiri. Genap satu tahun, aku sudah mengembangkan perusahaan milik ayah dan menjadi cukup terkenal.
Tahun ini Shoyo lulus. Aku tau bahwa dia mengatakan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan karena keadaan keluarganya yang tidak memungkinkan. Pertanian ayahnya mengalami kegagalan karena wabah tahunan dan ibunya juga jatuh sakit di waktu yang sama. Aku berniat membantunya, tapi aku sangat tau orang seperti apa Shoyo itu.
Demi bisa membantu tanpa ia sadari, aku membangun perusahaan baru bernama Bouncing Ball dan berlagak jadi sponsor Shoyo. Tidak hanya dia, aku bahkan membiayai tim-nya juga. Sementara untuk membantu adiknya, aku menawarkan beasiswa berbasis olahraga. Untunglah Natsu berbakat dalam voli. Aku memasukkannya ke sekolah khusus wanita dan memberikan beasiswa penuh hingga dia ke perguruan tinggi nantinya. Sementara untuk orangtua Shoyo, aku membuat ayahnya memenangkan lotere yang sebenarnya diadakan oleh perusahaan ku yang lainnya. Uang itu cukup bagi beliau membuka toko kelontong dan membayar pengobatan istrinya.
Intinya, semua berjalan baik tanpa Shoyo ketahui.
Kalian pasti heran, kenapa aku harus sampai seperti ini demi seseorang yang memiliki kekasih.
Tidak, ini bukan cinta tulus seperti di cerita-cerita. Ini semua ada alasannya.
Saat aku terpuruk dulu, Shoyo adalah orang yang memberikan cahaya untukku. Dia menemaniku saat semua orang pergi. Walau setelah itu dia harus bertengkar hebat dengan kekasihnya yang cemburuan. Jadi, semua ini aku lakukan demi kebaikan yang telah Shoyo berikan.
Tapi hari ini aku menyaksikan matahari ku redup. Ia terluka, ia merana.
Aku sudah tau sejak lama bahwa Tsukishima bukanlah pria baik. Caranya mencintai Shoyo terlalu berlebihan. Malah terkesan seram. Namun aku bisa apa, Shoyo baik-baik saja dengan semua itu.
Namun sekarang, ia telah hancur dicampakkan oleh cinta yang ia jaga. Aku sangat kesulitan membujuknya dari ruang hampa penuh nestapa. Tapi aku tidak menyerah. Aku tidak ingin Shoyo larut dalam keputusasaan ditinggal orang macam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube
FanfictionPINDAH KE BOOK SATUNYA, YA