Shoyo dan Kiyoomi kembali ke rumah sakit sekitar jam sembilan malam. Mereka memang pamit pulang duluan karena Shoyo sedang hamil muda.
Acara di pantai cukup meriah. Namun, acara diantara Kiyoomi dan Shoyo lebih meriah.
Mengabaikan rekan-rekannya yang sibuk mengajak minum dan ngobrol, Kiyoomi memilih untuk dinner romantis bersama sang kekasih.
Setelah acara cium-ciuman di bawah pohon kelapa, mereka setor muka untuk sekedar mengenalkan Shoyo. Tentu saja, Kiyoomi tak lupa menegaskan Shoyo adalah kekasihnya. Dan dengan cekatan mengusir lalat yang menghampiri saat Kiyoomi meleng sebentar.
Malam menjelang, mereka makan di sebuah kafe pinggir pantai. Jauh dari tempat pesta.
Bermesra-ria tanpa mempedulikan puluhan panggilan tak terjawab dari Kenma."Kenapa tak bergabung dengan yang lain?" Tanya Shoyo, sambil menunggu ikannya dibersihkan tulang oleh Kiyoomi.
"Aku lebih suka di sini denganmu," jawab Kiyoomi tersenyum.
"Aaa" dia menyuapi Shoyo ikan bakar tanpa tulang hasil karyanya. Sebegitu nya dia memanjakan Shoyo."Aku bisa makan sendiri, aku bukan anak kecil," Shoyo merengut. Namun tetap menerimanya.
"Memang, kamu memang bukan anak kecil. Tapi ratuku," gombal Kiyoomi
Aww, Shoyo jadi pengen ketawa. Makin lama Kiyoomi makin lebay saja gombalnya.
"Jangan terlalu sering gombal, nanti jadi ikan," ujar Shoyo sambil mengigit bibirnya menahan tawa.
"Kenapa ikan?" Kiyoomi menelengkan kepalanya, bingung.
"Karena aku tak tahan ingin memakannya," jawab Shoyo dengan senyum centil, ikut menelengkan kepala, sejajar Kiyoomi. Lalu menjilat bibir atasnya dengan sensual.
Gantian, kini Kiyoomi yang merona. Kalau bukan karena Shoyo belum makan sejak siang(tadi kelupaan makan, asyik ciuman), Kiyoomi pasti sudah menerkamnya. Lihatlah, calon istrinya sangat manis. Hanya seme idiot yang tidak tergoda dengan uke semanis ini.
....
"Tidur, ya. Besok kita harus fitting baju," ujar Kiyoomi, sambil mencium kening sang calon istri.
Shoyo yang sudah berganti piyama dibalut dalam selimut hangat.
Tiba-tiba, Shoyo menggeser badannya."Bobok sini, ya," pintanya dengan manja.
"Duh Gusti, manisnya sayang aku," batin Kiyoomi melihat tingkah Shoyo.
"Sempit, nanti kamu kegencet, loh," ujar Kiyoomi. Dia tak mau hasrat nakalnya malah membuat Shoyo kesulitan."Tidak, peluk aku. Kita bisa tidur sambil pelukan. Jadi gabakal kegencet," ujar Shoyo.
"Ayolah, hum???" Manik jingganya menatap penuh harap.
"Tak mau?" Tanyanya manja.Hah, pertahanan Kiyoomi runtuh juga. Kalau istrinya seimut ini, gimana mau nolak, coba?
Kiyoomi naik ke ranjang, memosisikan tubuhnya agar Shoyo nyaman. Akhirnya, kesampaian juga keinginan Kiyoomi untuk tidur berpelukan. Bahkan sebelum nikah, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube
FanfictionPINDAH KE BOOK SATUNYA, YA