Minna-san~
Aku Upload cerita baru.
Ga spicy kok.
Moga sukaaa❤️❤️❤️
Buat yang spicy-spicy nunggu sebulan lagi yahhh😉Anggap aja bonus, ungkapan sayang aku ama kalian yang udah berbaik hati baca book aku☺️
"Shoyo, aku tau ini tiba-tiba dan agak tidak masuk akal. Tapi aku ingin bilang, aku menyukaimu. Sangat suka sampai rasanya ingin meledak," akhirnya kata-kata ini lepas juga dari bibirku. Kata-kata yang telah ku pendam selama dua tahun. Kata-kata yang selalu menghantuiku, menuntut untuk diungkapkan.
Tidak ada jawaban.
Kenapa Shoyo diam?
Apa dia merasa jijik padaku?
Oh tidak, aku mengacaukannya.
"Anu, Shoyo, aku minta maaf, aku-" ucapanku terhenti. Pasalnya Shoyo memelukku tiba-tiba.
Aku masih terdiam bingung, tak tau harus bagaimana.
Tanganku secara instingtif menyentuh pelan kepala Shoyo. Dan tanganku satu lagi merengkuh punggungnya.
"Aku, juga, senpai," ucapnya pelan.
"Ha?" Dengan bodoh reaksi itu keluar dari mulutku.
"Aku, juga, suka," wajah Shoyo menyembul dari dadaku. Wajah cantik yang kini merah merona.
"Senpai~" lanjutnya, kemudian kembali membenamkan kepala di dalam pelukanku.Akkkhhhh.
Ini ga bisa.
Ini terlalu manis.
Pantaskah aku menikmati keimutan ini?Aku bisa gila.
Jadi, Shoyo membalas perasaanku?
Dia juga suka aku?
Yahooooo.
Ini adalah hari terhebat. Aku sangat bahagia hingga ingin terbang dan membubung tinggi ke angkasa.Sangat bahagia hingga rasanya aku sanggup menyentuh cakrawala.
Sangat bahagia.
Aku menyentuh pipi Shoyo, membuatnya menatapku.
"Jadi, Shoyo menerima perasaan ku?" Tanyaku."I-iya," jawabnya malu-malu.
"Jadi, Shoyo juga suka, aku?" Memastikan sekali lagi.
Shoyo hanya mengangguk sambil memandang ke arah lain.
Wajahnya yang malu-malu sangat menggemaskan. Kelopak sakura jatuh berguguran, salah satunya mendarat di hidung mungil Shoyo.
Warna bunga itu kini sama dengan wajah Shoyo, merah jambu lembut merona.
Aku dengan percaya diri mengatakan, Shoyo jauh lebih indah daripada bunga ini. Jauh, jauh lebih indah. Ditambah ekspresinya yang sekarang. Beruntungnya aku bisa melihat pemandangan luar biasa ini.
"Aku sangat bahagia, Shoyo," ucapku, sambil memeluk kembali tubuh hangatnya.
Kami berpelukan cukup lama, dadaku tidak juga bisa tenang. Sejak tadi terus berdegup kencang memompa darah lebih cepat. Memeluk Shoyo saja sudah membuatku sebahagia ini. Terlalu bahagia hingga rasanya ingin aku meremasnya dalam pelukan.
Ah, musim semi yang indah.
Akhirnya aku mengalami musim semi di SMA juga. Awal bulan Maret ini sangat spesial. Karena akhirnya aku bisa menyatakan perasaan pada orang yang paling aku sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube
FanfictionPINDAH KE BOOK SATUNYA, YA