TO MY YOUTH

717 64 40
                                    

Bzzzttt
Bzzzt
Sriing

Rekaman video yang sedikit terdistorsi itu kini menjadi lebih jelas. Tangan seseorang baru saja dilepaskan dari lensa kamera. Menampilkan wujud seorang pria cantik dalam balutan gaun hitam seksi. Rendanya yang cantik menggambar bentuk V di dada si pria. Namun, buah leher dan dada datarnya tidak menghilangkan ciri khas ke-priaannya.

Ia duduk di sebuah sofa mewah dengan meja bundar cantik setinggi lutut di hadapannya. Banyak kudapan dan minuman anggur terpampang apik. Dengan anggunnya, pria cantik itu menuangkan anggur merah ke dalam gelasnya dan tersenyum ke arah kamera.

"Heyy, karena ini video pertamaku, mari bersulang~," ucapnya, lalu menyesap minuman lezat itu dengan bibir cantiknya yang telah dipoles dengan lipstik mahal.

"Well, video ini kita mulai dengan perkenalan diri dulu, ya," ia meletakkan gelas di atas meja lalu duduk rapi melipat kaki ke samping.

"Namaku Hinata Shoyo, saat ini aku berusia 27 tahun, bekerja sebagai seorang tim kreatif di sebuah perusahaan iklan dan berstatus lajang. Umm, kurasa itu cukup? Hoho," ia menutup perkenalan singkat dengan tawa sopannya.

"Huuupp," menghirup nafas dalam.
"Hahhhhhh," menghembuskan dengan perlahan. Seolah sedang merilekskan pikiran.

"Aku tak tau harus mulai dari mana, agak bingung sebenarnya. Tapi, karena kita sudah berkenalan, kita langsung pada topik hari ini, okay?" Hinata tersenyum kecut ke arah kamera. Riasan wajahnya sangat natural, untuk ukuran wanita, tapi tentu saja tidak untuk pria. Dia cantik dalam balutan gaun mewah itu, namun tetap saja mengganjal meskipun dia mengatakan dirinya seorang yang cross-dress.

"Seperti yang kalian liat, aku terlihat cukup cantik dalam balutan busana wanita. Tapi, aku bukan seorang pervert yang serta merta menyukai hal ini," lagi, Hinata mengangkat gelasnya dan meneguk anggur itu hingga gelasnya kering.

"Dulu, saat aku kecil, orang-orang selalu berkata, 'wah, dia sangat manis', aku senang mendengarnya. Ibuku juga. Tapi, tidak dengan ayahku. Dia bilang, 'laki-laki itu harusnya kuat, bukan manis', katanya. Awalnya aku bingung, tapi karena aku hanya punya ayah, ibuku pergi meninggalkan kami dan hidup bersama kekasihnya, jadi aku menuruti semua perkataan ayah," Hinata melepas heelsnya dan menaikkan kaki ke atas meja. Paha mulusnya tersingkap lebar menampilkan kulitnya yang bening menggiurkan.

"Aku mengikuti perkataan ayahku, menjadi seorang pria yang kuat dan tidak cantik. Tapi itu sulit. Tubuhku mungil dan bahkan semakin aku tumbuh, semakin banyak orang yang salah menganggap aku sebagai perempuan. Tidak bermaksud sombong, tapi banyak yang bilang aku lebih cantik daripada kebanyakan perempuan," Hinata terus bercerita sambil diselingi memakan kentang goreng di atas meja

"Ya, aku gagal menjadi kuat. Tapi, aku berhasil menguasai salah satu permainan yang biasa dimainkan laki-laki kuat, yaitu voli,".

"Aku serius memainkannya dan, ya, sedikit hebat. Dan, itulah awal semua tragedi ini,".

"Haha, tragedi? Terkesan misterius, eh?" Hinata duduk melipat kaki di atas sofa dan tertawa remeh pada kamera.

"Tapi itu sungguhan. Saat itu aku kelas dua SMP. Pelatih memintaku untuk datang ke gym setelah sekolah usai. Yang kalau diperkirakan, sekitar jam tujuh malam. Dan, ya, aku menuruti perkataannya," mata Hinata berubah drastis, seperti baru saja melihat seonggok kotoran.

"Bajingan itu, dia melecehkan ku. Memaksaku memenuhi hasratnya. Aku, laki-laki, tapi dilecehkan oleh seorang laki-laki juga," buku-buku jari Hinata memutih saat ia menggenggam tangkai gelas wine. Geram, kesal, marah. Itulah ekspresi yang tergambar dari wajahnya.

HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang