TANPA KEKASIHKU

681 72 30
                                    

*Author POV

"Sho, hahh—" Oikawa terpisah dari Shoyo. Ia menatap pada Shoyo yang terjepit mobil, darah mengucur deras membasahi seluruh wajahnya. Tak dapat dikenali lagi.

Lampu merah dan biru berseliweran, suara sirine memadati jalanan. Namun, telinga Oikawa menjadi tuli. Dengungan panjang, hanya itu yang bisa dia dengar. Pandangannya mulai buram. Sedikit demi sedikit, wajah Shoyo yang basah oleh darah menjadi hitam. Kelam. Dan kehilangan kesadaran.

Beberapa menit yang lalu, Oikawa dan Shoyo berangkat dalam suasana hati terbaik. Sebagai perayaan setelah pertunangan kemarin, mereka berencana untuk berlibur keluar kota.

Semuanya lancar dan menyenangkan.
Baik persiapan maupun perjalanan. Oikawa menyetir dan Shoyo duduk di sebelahnya sambil bersenda gurau bersama.

Hingga sebuah truk kontainer yang berada di seberang jalan kehilangan kontrol dan menabrak pembatas jalan. Tak hanya itu, gerbongnya yang bergandengan di belakang ikut terlempar dan menghantam mobil mereka.

Shoyo yang duduk di sebelah kiri mendapat impact terparah, hingga tewas di tempat. Seluruh badannya hancur terjepit di dalam mobil.

Keadaan Oikawa juga sangat jauh dari kata baik. Namun entah karena nasib baik atau apa, saat kecelakaan terjadi lengan baju Oikawa tak sengaja tersangkut tuas pembuka pintu ketika dia hendak memeluk Shoyo. Membuatnya terlempar duluan tepat saat pintu terbuka dan berakhir dengan berguling-guling hingga menghantam pohon di pinggir jalan. Dia mengalami patah tulang di banyak tempat, bahkan beberapa pecahan tulang rusuk masuk ke paru-parunya. Kepalanya terhantam kuat pada pohon yang menangkap tubuhnya. Tapi untungnya Oikawa masih sempat terselematkan dan saat ini sedang dalam pengobatan.

Enam bulan berlalu.

Operasi Oikawa juga berhasil dan tubuhnya sedang dalam masa pemulihan diri. Namun, ia masih dalam keadaan koma. Dia terancam mengalami mati batang otak jika saja saat itu terlambat beberapa detik. Syukurlah operasi berjalan baik dan nyawa Oikawa tidak lagi dalam keadaan kritis.

****

Oikawa POV.

Gelap. Semua gelap. Aku tak bisa melihat apapun.

Sesak. Nafasku sesak. Dadaku sangat sakit.

Telingaku terus berdengung, berisik.

Tubuhku tidak bisa digerakkan.

Tidak. Aku bahkan tak bisa merasakan tubuhku lagi.

Hahh.
Hahh.
Mulutku kering dan tenggorokanku pedih. Aku, haus.

"Oikawa-san, Oikawa-san," sebuah suara memanggilku.

Aku ingin menjawab, namun tidak bisa.

"Oikawa-san," lagi, suara itu terdengar lagi.

"Si—siapa?" Akhirnya mulutku yang kering ini bisa digunakan kembali.

"Ahh, syukurlah! Dokter! Dokter! Perawat! Oikawa-san sudah bangun!" Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah berteriak.

HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang