"Nghh, ya, disituhhh," gumam Shoyo saat aku menusuk G-spot nya.
Rintihan demi rintihan kenikmatan meluncur dari bibir sexy nya. Wajah yang memerah dan liur di sekitar mulut, membuat libidoku semakin menggila. Bibir ranumnya seolah memohon untuk dilahap. Sampai kapanpun kurasa aku tidak akan pernah puas dengan tubuh si jeruk ini. Sungguh bentuk fantasi sempurna yang merangkak keluar dari mimpi basah.
Aku duduk di tepi ranjang, memandang sayang pada tubuh yang kini terlentang telanjang. Shoyo sudah ketiduran bahkan tanpa sempat membilas diri.
Berdiri, aku menuju kamar mandi dan mengambil air serta lap. Ku gendong tubuh mungil itu dan menidurkannya di sofa.
Mengelap jengkal demi jengkal tubuhnya membuatku hampir menerkamnya lagi.
Tidak.
Aku harus berhenti.
Shoyo sudah di batasnya. Aku tidak mau menyakitinya meski dalam hal 'enak' sekalipun.
Selesai mengelap tubuh lengketnya, aku memakaikan baju kaos bersih dan celana dalam yang memang sudah ada di sini. Ku tinggalkan sejenak tubuhnya di sofa lalu mulai membersihkan kasur. Mengganti sprei serta selimut, mengumpulkan sisa-sisa percintaan kami, lalu menghidupkan lilin aroma kesukaan Shoyo. Dia akan tidur lebih nyenyak jika menghirup wangi Citrus. Ini sudah menjadi kebiasaannya.
Selesai semua persiapan, ku baringkan kembali tubuh tertidur Shoyo dan tak lupa memakaikan selimut. Ku kecup keningnya lalu keluar dari kamar.
Sudah jam dua malam, tapi mataku tidak bisa tidur. Siaran TV pun tidak ada yang menarik. Mau nonton film juga tidak ada yang ingin ku tonton sekarang.
Sangat bosan.Aku meraih ponsel dan membuka stargram. Mengecek beranda, mana tau ada hal menarik.
Postingan demi postingan terus bergulir. Hanya berisi foto kenalanku yang sibuk bermalam-minggu dan beberapa aksi konyol mereka. Jariku terhenti saat melihat foto dua orang laki-laki tengah berciuman.
Si surai hitam mencium pipi putih mulus laki-laki mungil di sampingnya. Mereka tersenyum bahagia. Slide selanjutnya adalah foto mereka saling menempelkan bibir. Dan masih ada enam foto lainnya yang serupa. Seperti pegangan tangan, pelukan, ya, hal yang biasa dilakukan sepasang kekasih.
Caption-nya sangat singkat. Hanya sebuah emoticon hati. Jumlah love dan komennya sangat banyak. Entah itu orang yang cemburu atau merasa iri.
Tentu saja, si jingga itu sendiri sangat populer. Banyak pria yang ingin menjadikannya kekasih. Betapa beruntungnya Kenma bisa memiliki mentari senja yang menawan itu.
Aku memberikan love, juga komen yang rata-rata serupa dengan yang lain,
"Hanya Chibi-chan yang bagus, yang disebelah merusak pemandangan 😒"
Baru saja aku memposting komen itu, sudah ada beberapa orang yang memberi like serta balasan. Biasalah, jones yang tiap hari mengharap jadi pacar si tangerine. Yang membayangkan sosoknya nan indah ketika mereka sedang dalam 'misi'.
Berbalas-balasan komentar begini ternyata seru juga. Meski terkesan bercanda, tapi aku tau kalau kecemburuan mereka nyata. Aku juga.
"Kuroo-san," panggil Shoyo di kamar. Ku tinggalkan ponsel dan segera menyusul ke tempatnya.
"Ada apa, Chibi-chan?" Tanyaku. Aku duduk di tepi ranjang dan membelai rambut jingganya.
Ya, si jingga idaman banyak orang, si jingga kekasih Kenma, si jingga itu kini ada di ranjang ku. Tertidur lemah setelah puas 'berolahraga' bersama ku. Ingin ku teriakkan pada mereka semua kalau aku juga memilikinya meski tidak seutuhnya. Ingin ku teriakkan pada Kenma kalau kekasihnya sudah menganggap ku kekasih juga. Tapi, aku tak mau membuat Shoyo marah lalu meninggalkan ku. Ku relakan diriku menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka, orang yang hanya mendapat sedikit hatinya, orang yang hanya bisa bersama dalam diam dengannya, orang yang dia anggap sebagai kekasih kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINATA SHOYO X ALL [ONE-SHOT] inspired by: YouTube
FanficPINDAH KE BOOK SATUNYA, YA