Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.6
°•°•°•°•°•°•°•°
“Apa eonnie yakin tidak ingin menginap?” aku sudah berada didepan pintu apartemen milik Ningning dan gadis itu terus saja memberikan tawaran untuk yang kesekian kali.
“Sejujurnya aku tidak ingin menolak, tapi sayangnya sekarang aku tidak bisa Ningning. Kau tahu, aku mempunyai pekerjaan besok pagi”
Aku ingin dia mengerti, dan dia melakukannya meski dengan anggukan lemah. Sejujurnya ini juga membuatku cukup sedih. Ningning pasti membutuhkan seorang teman untuk melewati malam natalnya yang indah. Terlebih aku adalah seseorang yang paling dekat dengannya diantara banyaknya orang yang ia kenal dan ada didalam hidupnya.
Selain itu, belakangan ini kami tidak mempunyai waktu yang cukup untuk saling bertemu satu sama lain atau menyempatkan diri untuk bercerita mengenai banyak hal yang kami miliki.
Besok pagi aku akan memiliki satu pertemuan penting bersama perwakilan dari sebuah brand ternama untuk melakukan pembahasan mengenai peluncuran sebuah produk yang akan dilakukan di awal tahun nanti. Mungkin kalian akan berfikir ‘mengapa aku tidak berdiam diri saja dirumah, menikmati natal dan akhir tahun dengan cara yang lebih menyenangkan?’
Hahaha, aku hanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang datang padaku. Menjadi seorang model adalah impianku. Jadi aku melakukannya karena aku menyukainya dan aku mempunyai semangat lebih untuk melakukan itu semua.
“Di lain waktu aku berjanji akan menginap disini Ningning” ucapku diikuti dengan seutas senyum.
“Aku juga tidak bisa memaksamu eonnie. Tapi aku akan menunggu dan menangih janjimu itu”
“Ya, dengan senang hati aku akan memenuhinya” percakapan ini membuatku dan Ningning tertawa. Terkadang secara mengejutkan hal-hal yang terkesan biasa saja justru akan menjadi sangat lucu untukku.
“Aku juga akan menginap disini” kalimat itu membuat kikikan Ningning terhenti secara tiba-tiba. Raut wajah sang pemilik apartemen ini menjadi lebih serius dan tampak tak senang dengan gagasan itu. Tapi Winter justru memasang senyuman lebar tanpa dosanya.
“Kya, untuk apa kau menginap disini? Aku bahkan tidak memberimu penawaran” Ningning melipat kedua tangannya didepan dada dengan tatapan tak ramah mengarah sempurna pada Winter.
Meskipun ia selalu memberikan penolakan, namun pada akhirnya Ningning akan membiarkan Winter menginap di apartemennya jika Winter ingin. Aku tidak tahu ia benar-benar tulus atau justru dengan sangat berat hati menerimanya. Tapi aku sangat mengenalnya, Ningning adalah gadis baik yang dengan mudah akan membantu siapapun tanpa pandang bulu.
Dan ketika Winter berada disini bukankah itu tidak akan menjadi masalah? Aku tahu mereka begitu dekat dan Ningning menyayanginya seperti saudaranya sendiri.
“Oh ayolah, aku juga ingin menginap dan tidur denganmu Ningning. Bukankah sudah sangat lama aku tidak menginap di apartemenmu?”
“Tidak, aku tidak akan lagi mengizinkamu untuk tidur diranjangku. Dan jika kau menginap di apartemenku kau selalu saja menolak untuk tidur di kamar tamu dengan berbagai alasanmu itu Minjeong” Ningning mendengus kesal.
Aku tidak tahu apa yang telah terjadi diantara dua gadis itu, tapi sepertinya ini bukan sesuatu yang bagus. Ningning bahkan tampak sangat tidak menyukai apa yang tengah mereka bicarakan.
“Itu karena kau selalu menyuruhku untuk menata dan membersihkan kamar itu seorang diri. Kau tidak pernah ingin membantuku sedikitpun. Kau tahu, itu sangat melelahkan” protes Winter sama kesalnya. “Lalu apa salahnya jika aku tidur denganmu? Kau perempuan dan aku juga perempuan, jadi tidak akan terjadi apapun bukan?”
“Tidak akan terjadi apapun?!! Kya, kau mengerikan. Aku selalu was-was saat kau tidur disampingku. Kau tahu, tanganmu itu terkadang…” Ningning menjeda ucapannya, ia mengambil nafas dan membuangnya dengan cukup berat.
“Terlalu liar” lanjutnya dengan suara sedikit berbisik.
What!! Tangannya terlalu liar?
Apa maksudnya?
Memangnya apa yang dilakukan Winter pada Ningning ketika mereka tidur bersama?
Tidak mungkin bukan jika Winter berani melakukan hal yang tidak-tidak pada gadis itu?
“Mwo?! Tidak tidak, itu tidak benar” Winter menyangkalnya dengan raut wajah teramat panik. Ia terus menatapku dan Ningning secara bergantian.
“Aku tidak sedang berbohong atau membuat lalucon. Atau haruskah aku mengungkapkannya lebih? Eonnie kau tahu, Winter membe…” Ningning gagal menyelesaikan kalimatnya karena telapak tangan Winter sudah lebih cepat menutup mulutnya rapat.
“Aawww...” Winter meringis. “Kenapa kau menggigit tanganku? Ini sakit” keluh Winter sembari mengibas-ngibaskan tangannnya di udara.
“Itu akibatnya jika kau terus menutup mulutku, dan seharusnya kau tahu jika perbuatanmu itu membuatku kesulitan untuk bernafas. Dasar bodoh! Bagaimana jika aku mati ha?” Ningning berteriak kencang didepan wajah Winter.
“Eonnie kau tahu, Winter selalu membelai paha dan perutku jika dia menginap dan tidur disampingku. Bahkan terkadang tangannya berkeliaran dan terus bergerak tanpa arah. Bisa kau bayangkan? Itu mengerikan. Aku hanya ingin kau berhati-hati dengan si cabul ini. Aku memberitahumu agar kau tidak menjadi korban yang selanjutnya”
Winter menjatuhkan rahangnya mendengar kalimat-kalimat itu. Ia benar-benar tampak syok dan tak percaya dengan apa yang baru saja Ningning katakan.
“Mwo?!” mataku melirik Winter sekilas. Mulutku juga membulat mendengar cerita mengejutkan ini.
Ya aku tahu Winter memang terkadang sedikit nakal. Tapi aku benar-benar tidak pernah berfikir jika dia akan melakukan hal semacam itu. Aku rasa tindakannya itu sudah melewati batas. Ia seharusnya tidak melakukan itu pada sahabatnya sendiri.
“Ma-maafkan aku. Kumohon maafkan aku” ucap Winter terbata dengan wajah teramat panik dan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last CHRISTMAS -winrina ver-
FanfictionPeringatan!! Jangan dibaca sampai ending jika tidak ingin menyesal dan dibuat kesal 😂 ~•*•~ Hidup memang penuh misteri. Bahkan banyak hal perlu disembunyikan dengan berbagai alasan, dan Winter melakukannya. Ia harus menutup rapat kebenaran mengenai...