²⁵

184 32 2
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

25

°•°•°•°•°•°•°

Karina POV

Drtt... Drtt...

Aku melirik sebentar ponselku yang tergeletak diatas ranjang tepat disamping tubuhku. Untuk yang kesekian kali ponsel itu berbunyi, menampilkan nama yang masih tetap sama, itu Winter.

Biasanya aku akan bergegas dan menerima panggilan itu. Sangat menyenangkan ketika suara Winter mulai terdengar, bibirku juga akan tersenyum lebar tanpa bisa aku hentikan. Tapi kali ini aku tidak ingin melakukannya. Aku merindukannya, tapi egoku berbisik jika aku harus tetap diam dan membiarkannya begitu saja.

Huhh...

Tubuhku kembali bergerak gusar, juga berusaha mencari tempat ternyaman dengan menyandarkan tubuhku pada kepala ranjang.

"Eonnie masih tidak ingin menjawab panggilannya?" Ningning mendekat. Tubuhnya merangkak dengan pelan lalu duduk disampingku. Ia juga menyandarkan punggungnya dengan meluruskan kedua kakinya.

Aku hanya mengangguk, diam.

"Apa kalian bertengkar? Atau Winter membuat kesalahan hingga menyakitimu?" ia menatapku.

Kini kepalaku menggeleng.

"Lalu?"

"Hanya tidak ingin"

"Sulit dipercaya. Apa kau yakin?"

"Aku tidak ingin siapapun menggangguku Ningning" aku menatapnya dengan sorot mata tak suka.

"Oh" Ningning tak lagi menatapku. Tapi aku mendengar jika ia terkikik lirih.

"Apa yang kau lakukan? Kau meledekku?"

"Tidak" sangkalnya. Ia mengubah posisi tubuhnya dengan berbaring diatas ranjang. "Tapi eonnie sangat lucu" lanjutnya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya hingga ke ujung kepala.

"Ap-apa?"

"Ya bagaimana bisa kau mengatakan jika kau tidak ingin siapapun menganggumu tapi kau tetap saja membiarkan ponselmu terus bergetar. Itu sangat menganggu eoonie. Berisik" ucapnya dibalik selimut.

Mengejutkan, tapi apa yang dikatakan Ningning itu benar. Jadi cepat-cepat aku mengambil ponselku dan mematikannya. Aku meletakkannya diatas nafas dalam keadaan mati, Winter tak akan lagi bisa menghubungiku.

"Ningning" panggiku pelan.

"Hmm..."

"Maukah kau mendengar ceritaku?"

"Katakan saja. Telingaku masih berfungsi"

Aku diam sesaat, menjedanya sebelum kembali berbicara. "Apa menurutmu Winter akan mengkhianatiku?"

"Apa apa? Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?"

"Ak-aku..."

"Jangan mengarang"

Aku kembali diam. Kini memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Aku tahu Winter gadis yang baik, tapi bukan hal yang mustahil jika dia akan mengkhianatiku. "Bagaimana jika ia benar-benar melakukannya?" tanyaku lagi.

Ketika aku mengucapkannya, Ningning langsung menyibakkan selimut yang menutupi wajahnya. Aku melirik ketika ia menatapku dengan wajah tak percaya.

"Tidak, jawabannya hanya tidak"

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang