³⁹

186 28 0
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

39

°•°•°•°•°•°•°

"Hanya itu yang ingin kau beli?" aku bertanya pada Giselle yang kini berdiri disampingku.

"He'em" jawabnya singkat.

"Jadi kau berdiri disana cukup lama hanya untuk membeli satu pakaian tebal itu? Wah, kau benar-benar membuatku bingung. Jadi berapa lama waktu yang kau habiskan di tempat ini untuk memilih satu pakaian?"

Dia benar-benar berbeda.

"Hahaha..." kepalaku menoleh ketika ia tertawa lirih.

"Sebenarnya itu bukan untukku. Aku membelinya untuk seseorang sebagai hadiah. Aku juga tidak tahu sudah berapa lama aku berdiri disana hanya untuk memilih satu pakaian. Tapi berapa lama pun itu aku tak akan mempermasalahkannya" wajahnya tampak begitu senang.

"Dia pasti spesial untukmu kan?"

"Ya, kau bisa mengatakannya seperti itu"

Oh, baiklah. Dia mempunyai kekasih Ningning. Hei hati didalam sana, tetaplah tenang dan jangan bersedih. Seseorang itu hanya kekasihnya, bukan seseorang yang telah dinikahinya.

"Kekasihmu?"

"Kenapa ketika membicarakan tentang seseorang yang spesial selalu ditujukan pada seorang kekasih? Haruskah?"

"A-aku tidak tahu. Tapi itu yang sering aku dengar dari orang-orang diluar sana. Seorang spesial yang mereka bicarakan pasti pujaan hati mereka, kekasihnya" jelasku.

"Tapi aku bukan. Aku bukan mereka. Seseorang yang aku katakan spesial itu juga bukan kekasihku. Dia memang sangat spesial untuk hidupku, kami bersama sejak kecil seperti saudara sedarah. Tapi dia sahabatku. Eh tidak, dia keluargaku" senyumnya mengembang dengan sempurna, tampak begitu manis.

Kini hatiku merasa begitu bahagia. Entah karena senyumnya, atau karena...

"Pasti akan sangat menyenangkan ketika kalian bersama"

"Ya, ia sangat pandai membuat sesuatu hal kecil dan sederhana menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Sangat berbeda denganku"

"Tidak, itu tidak benar. Aku tidak setuju dengan pendapatmu jika kau tidak pandai membuat sesuatu hal menjadi begitu menyenangkan. Kau salah" oh astaga, aku mengatakannya dengan sangat tiba-tiba. Harus bagaimana ini?

"Hah? Kenapa?"

"Ah tidak, lupakan" ucapku cepat lalu berjalan terlebih dahulu. Dengan sengaja aku meninggalkannya menuju kasir. Aku tahu ia akan membayar pakaian tebal itu, pakaian yang sebelumnya telah dibawa oleh salah satu karyawan wanita yang ada disini. Jadi aku yakin ia akan menyusulku sesegera mungkin.

Tapi sebentar, aku mengingat sesuatu dan mungkin ia bisa membantuku.

Lantas dengan cepat aku kembali membalikkan tubuhku, menatap pada gadis yang masih saja berdiri ditempatnya sedari tadi. Giselle tidak bergerak sedikitpun.

"Emm Giselle, apa aku boleh meminta sedikit bantuanmu?"

"Bantuan? Mungkin jika aku bisa, ak..." ia menatapku dengan kebingungan.

"Kau bisa, ayo" ucapku sembari menarik pergelangan tangannya. Langkahku tertenti ketika berada dijajaran jas-jas pria yang berbaris rapi. Tempat ini tidak terlalu ramai seperti sudut-sudut lain di gedung ini. Hanya dua orang yang tampak tengah melihat-lihat.

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang