³⁵

171 36 22
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

35

°•°•°•°•°•°•°

"Ningning, kau akan mengantarku pulang kan?" Karina menolehkan kepalanya pada Ningning. Gadis disamping kirinya itu masih sibuk dengan dua sumpit yang ada ditangan kanannya, mengambil lalu memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya.

"Eonnie tidak membawa mobil?"

"Tidak. Karna aku akan bersamamu, emm maksudku karena kau mengundangku kesini jadi kupikir kau akan mengantarkanku pulang juga"

Suara Karina yang terdengar menggemaskan dengan wajah cemberut seperti anak kecil berhasil membuat Mark yang diam-diam memperhatikan dua gadis itu kini tersenyum tipis.

"Jadi kau akan mengantarku atau tidak?"

Ningning mengangkat kepalanya tegak. Dan disaat itu juga ia menemukan mata Markyang menatapnya dengan cara yang sedikit aneh, pria itu kembali melempar sinyal-sinyal rahasia. Ningning mengerti. meskipun sedikit ragu tapi yah mau bagaimana lagi.

"Emm eonnie, aku... sepertinya kali ini aku tidak bisa. Ma..." belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, Karina sudah memotongnya dengan nada tak suka. Ketus dan sama sekali tak enak didengar oleh telinga.

"Kenapa?"

"A-aku harus pergi ke suatu tempat. Emm maksudku aku harus ke butik bibi Hong untuk mengurus baju yang aku pesan. Ya aku harus pergi kesana setelah ini" gadis itu begitu gugup sekarang. Jantung didalam dadanya ingin copot rasanya. Dan kabar buruknya apakah Karina akan mempercayai kata-katanya itu?

"Pergi ke butik? Bukankah sebelumnya kau mengatakan padaku jika itu masih beberapa hari lagi?"

"Em ya, awalnya memang seperti itu. Ta-tapi secara tiba-tiba bibi Hong memintaku untuk pergi kesana. Dia ingin menunjukkan beberapa desain yang sudah dia rancang, aku harus memilih dengan segera eonnie"

"Kalau begitu aku ikut" ucap Karina cepat. Gadis itu tak lagi menatap pada Ningning, ia kembali sibuk dengan makanan yang ada didepannya.

Disisi lain Ningning justru melongo. Mataya melebar dengan mulut sedikit terbuka. Sekarang mau tak mau otak gadis itu dipaksa harus bekerja lebih keras dan lebih cepat. Mencari alasan lagi agar Karina tidak ikut dengannya.

Oh damn! Ningning salah memilih target untuk ditipu. Ia bahkan begitu sadar jika Karina jauh lebih cerdas darinya.

"Apa?!" hanya itu kata pertama yang bisa keluar dari mulut Ningning ketika otak lambatnya dipaksa untuk berfikir secepat kilat.
"Aku bilang aku akan ikut denganmu" ulang Karina sebal.

"Ha? Tidak. Aku tidak mau kau ikut denganku, aku akan lama disana"

"Tidak masalah. Aku bisa melihat banyak busana karya bibi Hong dan aku akan menikmati waktuku disana".

Ningning merasa kalah. Ini hanya perdebatan ringan tapi Karina berhasil membuatnya tak bisa mengeluarkan kata-kata lebih banyak lagi. Lalu matanya melirik pada Mark yang kini juga tengah menatapnya.

Dan pada akhirnya ide cemerlang itu datang. "Tapi aku akan bersama dengan kekasihku disana. Apa kau ingin mengganggu kencanku huh? Jika kau bersamaku yang ada kau akan merusak moment-ku bersamanya. Uh, jahat sekali" cibir Ningning seperti tak terima.

"Kau bahkan tidak ingin diganggu ketika berkencan dengan kekasihmu itu. Jadi kau juga tidak boleh mengganggu kencanku. Aku juga tidak suka diganggu eonnie"

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang