289 58 2
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

8

°•°•°•°•°•°•°•°

Setelah sepuluh menit berlalu aku memintanya untuk berhenti. Tempat dimana kami berdiri saat ini adalah salah satu sudut terbaik untuk mengagumi sungai Han yang indah. Hamparan sungai yang luas tampak nyata didepan mataku, lampu berbagai warna tersebar diberbagai sudut dan semuanya bersinar terang.

Salju-salju putih terus turun, bahkan jatuh diatas kepalaku. Itu seperti kapas tipis yang berterbangan di udara. Aku menyukainya, suasana ini terasa begitu sempurna. Aku mengagumi yang aku lihat dengan mataku, bahkan aku tak bisa berhenti untuk terus menatap sekeliling.

“Mengagumi apa yang kau lihat hmm?” aku menoleh, Winter tengah mengatapku dengan tatapannnya yang hangat dan tersenyum manis. “Apa kau melupakan tempat tidurmu? Kau tidak ingin pulang?”

“Bisakah kita disini sebentar lagi?” mintaku.

“Ya, tapi sebenarnya aku mengkhawatirkan seseorang”

“Seseorang?”

Kepalanya mengangguk cepat. “Ya”

Oh, mungkin seseorang itu adalah kekasihnya. Tapi aku tak pernah tau seseorang yang beruntung itu dan menjadi kekasihnya sekarang. Winter tak pernah menceritakan sedikitpun padaku.

Kini kepalaku justru menunduk sedih. Hatiku terasa tak baik-baik saja. Aku merasa seperti seorang gadis yang tengah patah hati. “Kekasihmu ya? Ah aku minta maaf, seharusnya aku tidak mengacaukan malam natal kalian”

Tapi gadis disebelahku itu justru tertawa keras. “Hahaha… tidak, bukan kekasihku. Apakah aku pernah bercerita tentang seorang kekasih?”

Cepat-cepat kepalaku menggeleng. “Tidak”

“Aku memang tidak memilikinya”

“Lalu?” kepalaku terangkat lagi untuk menatapnya.

Ia tersenyum lebar. “Itu kau. Aku mengkhawatirkanmu eonnie”

“A-aku?” secara spontan jari telunjuk kananku menunjuk diriku sendiri. Ia menganggukkan kepalanya. “Tapi untuk apa kau mengkhawatirkanku? Aku baik-baik saja. Aku bahkan bahagia sekarang”

“Tapi aku tidak ingin kau sakit karena terus berada diluar ruangan tengah malam seperti ini. Sekarang sangat dingin, dan bukankah eonnie mempunyai pekerjaan besok pagi?”

“Ya, kau benar. Tapi aku baik-baik saja, aku tidak akan sakit” aku menyakinkan. “Sebentar lagi ya, kumohon. Hanya beberapa menit lagi”

“Baiklah. Tapi hanya beberapa menit saja”

Kepalaku mengangguk mengiyakan.

Ya, aku mengerti mengapa Winter mengatakannya. Sekarang sudah cukup larut, kurasa hampir tengah malam atau bahkan sudah lebih dari itu. Udara menjadi sangat dingin dan angin semakin berhembus liar.

Udara dingin bahkan sudah menembus mantel tebal yang melindungi tubuhku, berhasil menusuk kulit sampai ke dalam tulang. Benar-benar sangat dingin. Kini tanganku mengepal dan berlindung didalam saku untuk menjaganya tetap hangat. Satu persatu kepulan asap terlihat sangat jelas keluar dari mulutku. Rasanya seluruh wajahku mulai membeku.

Sedangkan Winter, ia terus-menerus menggosok-gosokkan kedua tangannya. Ia juga meniupkan udara hangat dari mulutnya untuk menghangatkan tangannya. Apa yang dilakukannya sekarang memang hal biasa dan umum dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun dimataku ia tampak sangat lucu dan berbeda. Gadis ini selalu saja berhasil membuat mataku sulit untuk berhenti menatapnya.

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang