312 54 0
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

7

°•°•°•°•°•°•°•°

Sudah sepuluh menit kami berada dalam perjalanan, menyusuri jalanan kota Seoul yang memang akan lebih lenggang di malam natal. Terlebih saat ini sudah cukup larut, orang-orang akan enggan untuk keluar rumah dan akan lebih memilih untuk menghabiskan malam luar biasa yang mereka miliki bersama keluarga dan orang-orang yang mereka cintai.

Saat ini Winter berada dibalik kemudi, sedangkan aku duduk dengan tenang disampingnya. Bukan hanya udara yang terasa begitu dingin malam ini, namun suasana yang ada didalam mobil juga memiliki atmosfer yang sama. Sangat dingin dan hening. Winter berubah menjadi seseorang yang sangat pendiam sejak cerita mengejutkan itu diungkap oleh Ningning.

Ia tak mengucapkan sepatah kata apapun setelah aku memintanya untuk menjelaskan semuanya. Kabar baiknya dia tak menunjukkan raut marah atau hal buruk lainnya, ia hanya menjadi lebih canggung daripada sebelumnya. Aku rasa mungkin ia berpikir telah melakukan kesalahan besar, padahal nyatanya ia tak melakukan apapun.

Dari apa yang telah ia jelaskan padaku, aku bisa mengerti jika semua itu terjadi tanpa kesengajaan. Ia tidak benar-benar dalam keadaan sadar, jadi aku juga tak bisa menyalahkan perbuatan tak senonohnya itu.

Huh…

Berkali-kali aku menghela nafas dan berkali-kali juga aku mencuri pandang padanya. Bahkan aku juga menatapnya secara terang-terangan. Namu ia tak menunjukkan reaksi apapun, Winter terus saja diam dan begitu fokus dengan kemudinya.

Sudah jelas jika ia mengabaikanku. Ia bertindak seolah-olah tak menangkap keluhanku dan seluruh sinyal yang aku berikan.

“Winter” aku memanggilnya lirih.

“Ya” dia hanya menatapku sekilas dan kembali fokus pada apa yang tengah ia lakukan.

“Maaf, seharusnya aku tidak mendesakmu untuk menceritakan semuanya. Aku tahu itu membuatmu sangat tidak nyaman. Tapi aku hanya…”

“Tidak, aku baik-baik saja eonnie. Itu memang kesalahanku dan aku-lah yang seharusnya meminta maaf. Sekarang aku tahu mengapa Ningning terus menolakku jika aku ingin tidur dengannya” potongnya sebelum aku menyelesaikan ucapanku.

Aku hanya mengangguk mengerti dan setelah itu semuanya kembali seperti semula, hening tanpa ada satu kata yang diucap. Aku juga tidak tahu apa yang harus aku katakan untuk membalas kalimat-kalimatnya itu.

Kini lima menit sudah berlalu.

“Emm, Winter. A-aku mendapatkan namamu. Jadi untuk natal tahu ini kau yang akan menjadi santaku”

“Oh, benarkah?”

“Ya, lihatlah” aku menunjukkan kertas kecil yang ada didalam bolaku, dimana nama Winter jelas tertulis disana.

“Waow, daebak. Aku sangat senang mengetahuinya”

Aku juga senang melihat senyumnya yang mengembang lebar untuk pertama kalinya selama perjalanan malam ini.

“Jadi, apakah aku bisa membuat permintaanku sekarang?” ucapku hati-hati. Aku cukup ragu ia akan mengabulkannya, dan itu membuat jantungku berdebar kencang. Ini seperti tengah menunggu pengumuman pemenang dalam sebuah perlombaan bergengsi.

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang