¹⁵

258 43 0
                                    

Last CHRISTMAS
- winrina ver -
.
.
.

15

°•°•°•°•°•°•°

Hari yang cukup cerah membuat hatiku begitu bersemangat untuk melakukan banyak hal. Aku sudah menyusun daftar aktivitas yang ingin aku lakukan, termasuk mengunjungi Winter didalam perusahaannya. Itu adalah kejutan kecil yang sudah aku pikirkan sejak satu hari yang lalu, ketika perasaanku memburuk karenannya.

Setelah pemotretan bersama Ningning untuk sampul sebuah majalah selesai, dengan sengaja aku menyempatkan diri dan menghabiskan waktuku sendiri didalam sebuah kafe yang tak begitu jauh dari apartemenku.

Aku ingin merasa lebih tenang dan santai, dan aku berhasil melakukannya. Disaat itu aku berfikir untuk bisa lebih memahaminya serta mengendalikan egoku sendiri. Aku akan membuang pertanyaanku yang membabi buta mengenai alasan mengapa Winter seolah mengabaikanku. Bukan karena aku tidak peduli. Tapi seperti yang aku katakan, aku ingin lebih memahaminya.

Hari ini aku benar-benar ingin melihat wajahnya, mengapanya dengan baik dan memeluk tubuhnya hangat. Aku ingin melihat senyum manis itu mengembang di bibirnya, mendengar suara tawanya yang membuat hatiku selalu senang dan merasa lebih tenang.

Kini aku berada didepan gedung K.Co – perusahaan milik keluarga Kim yang Winter pimpin selama beberapa tahun belakangan. Untuk beberapa menit aku menyempatkan diri dengan diam mematung sembari menyunggingkan senyum di wajahku. Rasanya benar-benar luar biasa melibat bagaimana kekasihku itu berhasil membangun perusahaan ini menjadi perusahaan besar dan begitu disegani.

“Aku akan segera menemuimu baby” ucapku bersemangat lalu berjalan menghampiri beberapa pria bertubuh kekar yang berdiri tegak didepan pintu utama.

Annyeonghaseyo” pria-pria itu menyapa dengan serentak. Mereka juga membungkukkan punggungnya dengan sopan dan sama sekali tidak tampak menakutkan meskipun memiliki otot-otot besar yang membuatku bergidik ngeri.

Annyeonghaseyo

Aku terus berjalan melewati pintu yang terbuka secara otomatis. Dengan langkah pasti kakiku menghampiri seorang resepsionis yang tengah berkutat dengan komputer didepannya. Aku rasa memang orang-orang yang ada disini selalu sibuk bekerja. Bahkan beberapa karyawan lain yang berpapasan denganku semuanya membicarakan tentang pekerjaan dan bisnis.

Lalu Winter-ku, bagaimana dengan dia?

Aku yakin ia jauh lebih sibuk dapi siapapun yang ada disini. Dengan spontan aku menghela nafas memikirkan ia yang selalu tak memperhatikan waktunya untuk beristirahat. Aku mengkhawatirkan kesehatannya.

Setelah aku berhasil menemuinya dan berdiri dihadapannya, aku bersumpah akan memaksanya untuk berhenti dan beristirahat sejanak dari pekerjaan yang melelahkan itu.

“Annyeonghaseyo” ucapku membuat wanita itu menatapku.

“Ahh, annyeonghaseyo. Adakah yang bisa saya bantu miss?” wanita itu tersenyum hangat dan menyambutku dengan ramah. Aku mengerti, ini seperti budaya yang hidup didalam perusahaan ini.

“Bolehkah aku bertanya sesuatu?”

“Nde” resepsionis dengan tanda pengenal Hwang Yeji itu mengangguk pelan.

“Apakah seseorang bernama Kim Minjeong sedang berada diruangannya sekarang?”

Namun wanita itu justru terkejut dengan apa yang baru saja aku katakan.

Apanya yang salah? Apa tidak diperbolehkan memanggil nama seseorang secara langsung ditempat ini?

Wanita didepanku itu mungkin menganggapku bersikap lancang dan tidak sopan. Aku bisa memahaminya, ia tidak tahu apapun tentang hubunganku dengan bos besarnya itu. Tapi setidaknya ia harus tahu bahwa aku bukanlah orang asing bagi Winter. Berkali-kali aku mendatangi perusahaan ini bersama Ningning, bahkan berjalan bersama Winter juga.

Last CHRISTMAS -winrina ver-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang